Tinta Media - Menanggapi ciri- ciri penceramah radikal versi BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), Jurnalis Joko Prasetyo mengatakan, jika benar, berarti BNPT telah menista Islam. “Bila benar BNPT menyatakan itu, berarti BNPT telah menista Islam,” ujarnya kepada Tinta Media, Rabu (8/3/2022).
Lima ciri-ciri penceramah radikal versi BNPT, yaitu pertama, mengajarkan anti Pancasila dan Pro Khilafah, kedua, mengajarkan paham tafkiri atau mengkafirkan yang beda paham dan agama, ketiga, menanamkan sikap anti pemimpin atau pemerintahan yang sah, keempat, memiliki sikap ekslusif terhadap lingkungannya, dan kelima, berpandangan anti budaya atau kearifan lokal keagamaan, telah menista Islam, dinilai Jurnalis yang akrab disapa Om Joy ini telah menista Islam karena beberapa alasan.
Pertama, khilafah adalah ajaran Islam di bidang pemerintahan yang wajib ditegakkan, kedua, Islam juga menegaskan pemeluk agama selain Islam adalah kafir, ketiga, Islam juga mewajibkan kaum Muslim melakukan muhasabah lil hukkam (mengoreksi kepada penguasa) agar tetap dalam koridor Islam.
“Keempat, Islam juga menegaskan keeksklusifan akidah dan ibadah mahdah tidak boleh dicampur dengan kekufuran dan ibadah agama lain yang ada di lingkungan,” tuturnya.
Kelima, ia melanjutkan, Islam mengajarkan bahwa budaya dan kearifan lokal tidak boleh menyalahi syariat Islam. Jadi mengapa ajaran Islam yang mulia selalu dijadikan ciri radikal dengan konotasi yang negatif.
“Penistaan terhadap sebagian ajaran Islam itu sama saja dengan menista Islam secara keseluruhan, karena ajaran Islam yang satu dengan yang lainnya tak dapat dipisahkan,” tegasnya.
“Siapa pun yang telah menista ajaran Islam, BNPT sekalipun pelakunya, dunia akhirat saya tidak ridha!” serunya.
Om Joy, juga mendoakan kepada orang yang menzalimi umat Islam, semoga Allah SWT membungkam kelancangannya atas penistaan ini.
"Ya Allah, laknatlah siapa pun yang dengan lancang menista ajaran Islam, masukanlah ke dalam neraka yang kekal abadi!" pungkasnya.[] Lukman Indra Bayu