Sarankan Kirim Rudal ke Ukrania, Pengamat: AS Manfaatkan Posisi Turki Demi Kepentingannya - Tinta Media

Minggu, 27 Maret 2022

Sarankan Kirim Rudal ke Ukrania, Pengamat: AS Manfaatkan Posisi Turki Demi Kepentingannya

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1WeAYJOeIa_KnYWcKZ9TqV1-_Bb6cjp8z

Tinta Media - Menanggapi saran Amerika Serikat (AS) agar Turki mengirimkan sistem rudal buatan Rusia ke Ukrania, Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana M.Si. menilai AS memanfaatkan posisi Turki demi kepentingannya.

“Turki, sebagai sekutu Amerika Serikat di kawasan Eropa yang posisinya dekat dengan Ukraina dimanfaatkan posisinya untuk dapat menjembatani kepentingan Amerika Serikat dalam krisis Ukraina ini,” tuturnya kepada Tinta Media, Ahad (27/3/2022).

Namun demikian, lanjutnya, Turki juga sedang memainkan peranannya untuk menaikkan leverage politiknya di kawasan. Sehingga walaupun menjadi sekutu Amerika Serikat dengan bergabung dengan NATO, namun Turki juga sedang berusaha menjalin hubungan dengan negara lain, termasuk Rusia.

Budi menilai banyak pertimbangan bagi Amerika Serikat mengapa tidak membantu Ukraina secara langsung melawan Rusia.

“Secara normatif, Ukraina bukan negara yang terikat dengan Amerika Serikat secara langsung, baik dalam perjanjian bilateral, maupun dalam perjanjian multilateral dalam NATO, misalnya. Sehingga tidak ada alasan normatif Amerika Serikat untuk membantu Ukraina,” jelasnya.  

Secara politis, Amerika Serikat juga mempertimbangkan aspek-aspek politis yang terjadi dalam krisis Ukraina ini. “Betul memang terjadi rivalitas antara Amerika Serikat dengan Rusia. Namun Amerika Serikat juga ‘memanfaatkan’ keberadaan Rusia untuk kepentingan Amerika Serikat diaspek yang lain. Sehingga Amerika Serikat memilih untuk tidak terlibat secara langsung membantu Ukraina untuk merespon invasi Rusia terhadap Ukraina,” paparnya.

Menurut Budi, sebagai negeri Muslim, secara normatif, Turki adalah negara berdaulat yang semestinya lepas dari intervensi negara manapun, termasuk dari Amerika Serikat. Terlebih bila saran-saran dari Amerika Serikat terkait dengan negara lain, atau situasi yang akan menimbulkan ekses dari pilihan sikap yang akan diambil oleh Turki.

“Secara historis, Turki adalah negara besar, bahkan adidaya di masa lalu. Walau pasca Perang Dunia ke-1, posisi Turki sudah jatuh ke posisi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Semestinya Turki bisa menunjukkan kemandiriannya dalam percaturan politik secara global,” harapnya.

Pun demikian, lanjut Budi, tidak selayaknya negeri-negeri Muslim berada dalam pusaran konflik diantara negara-negara Barat yang sedang bersaing memperebutkan posisi dan kepentingannya secara global. “Karena pastinya, hal tersebut hanya dalam kerangka kepentingan mereka dan negeri-negeri Muslim hanya akan menjadi korban atas kepentingan mereka,” terang Budi memberikan alasan.

“Negeri Muslim mestinya memainkan posisi dan kepentingannya sendiri. Bisa berkiprah dalam percaturan perpolitikan global. Menjadi negara yang menyebarkan risalah Islam, menjadi rahmat bagi sekalian alam,” pungkasnya. [] Irianti Aminatun
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :