Tinta Media - Setelah pertemuan maraton antara Putin, UE, AS, akhirnya Putin, mantan intelijen KGB yang piawai itu mengumumkan Operasi Donbas di Ukraina Timur
UE, Inggris, dan AS hanya bisa mengecam, dan mengancam akan menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia. Apakah Rusia takut? Tidak. Rusia akhirnya tetap menyerang Ukraina. Rusia tahu bagaimana kondisi perekonomian AS, UE, dan Inggris. Khususnya pasca dihantam Pandemi
Bagi Rusia, dan Putin, yang mempunyai kekuatan militer, ekonomi dan politik, selama ini memang melayani AS di Suriah, dan beberapa wilayah lainnya, tampaknya kali ini sudah mengambil sikap sendiri, setelah melihat lemahnya kekuatan negara adidaya
Putin sudah berhitung, sulit bagi UE, AS, Inggris, dan NATO untuk mengerahkan pasukan ke sana, karena memakan biaya yang tidak sedikit, di tengah kondisi ekonomi yang seperti ini
Sementara Presiden Ukraina, selama ini merasa mendapat pembelaan dari negara adidaya itu kini harus menelan pil pahit, ditinggalkan sendiri. Dia harus memutar otak berpetang melawan Rusia dengan kekuatan yang tidak seimbang
Presiden Ukraina merasa tertipu, dan menjadi korban politik negara-negara besar.
Begitulah kenyataannya, ketika negara atau penguasa bukan Rijalud Daulah. Tidak mempunyai wawasan politik, apalagi kesadaran politik global. Akibatnya tertipu
Karena itu, dalam politik, siapa yang tidak mempunyai rencana politik sendiri, dia akan mengikuti rencana politik orang lain. Politikus atau penguasa yang tidak mempunyai rencana politik akan menjadi objek dan korban politik pihak lain
Itulah pelajaran berharga bagi kita. Umat Islam adalah umat terbaik, tapi karena tidak mempunyai rencana politik sendiri, akhirnya menjadi objek dan korban politik pihak lain
Inilah kondisi umat Islam hari ini. Maka, inilah saatnya umat ini harus sadar dan bangkit. Mereka umat terbaik. Mereka mempunyai semuanya.
Oleh: Ustadz Hafidz Abdurrahman