Tinta Media: Menko Maritim dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Panjaitan yang memiliki inisiatif mengerahkan TKA China ke Indonesia guna menangani bermacam proyek infrastruktur dan pertambangan beralasan bahwa terpaksa menggunakan TKA China karena tenaga kerja lokal tidak mampu atau tidak memiliki ketrampilan guna mengerjakan proyek2 tersebut.
Inilah contoh sosok pejabat negara yang bermental "DAYUS" itu !
Yaitu suatu sikap yang tidak memiliki harga diri ("dicnity") atau ketersinggungan, ketika keluarga atau keluarga besar/bangsanya direndahkan bangsa lain ! Kok aneh seorang pemimpin justru merendahkan kemampuan bangsa yang di pimpinnya ?
Mestinya mawas diri mengapa bangsanya tidak mampu ? Itu terjadi karena selama ini para Pemimpinnya hanya bermental "makelar"/brocker yang kerjanya hanya melakukan "pungli" kepada Investor yang diundangnya !
Sangat jauh bila dibanding sikap seorang Kaisar Jepang ketika Negaranya di luluh lantakkan bom atom AS. Setelah melihat kenyataan bahwa negerinya hancur lebur, yang pertama kali Kaisar tanyakan ke para pembantunya adalah, "apakah masih ada guru yang hidup ?" Bukan , "kita bisa minta bantuan Investor dan hutang ke negara mana ya ?"
Artinya sang Kaisar Jepang lebih memiliki Visi untuk bangkit lagi dengan strategi pendidikan ! Guna "menggembleng" bangsanya agar bisa mandiri dan selanjutnya dengan kemampuan sendiri bisa bangkit menjadi Negara maju ! Bukan Visi brocker/makelar yang mengundang bangsa lain untuk mengolah sumber daya alamnya, sementara oknum pejabat itu sibuk mengutip fee guna memperkaya diri sendiri !
KESIMPULAN :
Pantesan bangsa ini tidak maju2 karena para Pemimpinnya tidak memiliki Visi/Ideologi dan berkarakter "dayus" ! Beliau2 ini hanya bermental broker/makelar yang nyembah2 Investor Asing dan merendahkan bangsa sendiri ! Tidak ada Visi mendidik bangsanya. Lama lama tanah air dikuasai Aseng/Asing dan bisa2 merangkak dari awal lagi, berjuang dengan bambu runcing lagi.
JAKARTA, 27 PEBRUARI 2022.
Oleh: Ahmad Daryoko
Koordinator INVEST.