Cendekia Politika Institut: Barat Posisikan Islam sebagai Potensi Ancaman - Tinta Media

Selasa, 15 Maret 2022

Cendekia Politika Institut: Barat Posisikan Islam sebagai Potensi Ancaman

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1WLNEL0ezOnUA6SdW0e5AzS3hLzZeBNZx

Tinta Media - Ustaz M. Andre Husnari dari Cendekia  Politika Institut menyatakan, Islam diposisikan Barat sebagai potensi ancaman.

"Barat sebagai ideologi yang memimpin peradaban sudah memposisikan Islam sebagai potensi ancaman," tuturnya dalam Kajian Islam Spesial: Islam Selalu Disudutkan dan Tertuduh, Ada Apa Ini? Di kanal YouTube At-Tafkir Channel, Kamis (3/3/2022).

Menurutnya, tidak mengherankan kalau banyak para aktivitas, akademisi atau lembaga non government yang melakukan riset terhadap Islam. "Memberikan rekomendasi-rekomendasi, apa dan bagaimana supaya kapitalisme tetap bisa unggul terhadap peradaban Islam," ujarnya.

"Nah ini saya pikir, banyak dan bisa diakses, betapa aktivis-aktivis atau lembaga-lembaga swadaya tersebut itu dengan gencar menyerang Islam," ungkapnya.

Ia menganggap, pengklasifikasian umat Islam menjadi beberapa tipologi yakni ada yang dinamakan kaum tradisional, kaum modernis, kaum fundamentalis untuk memecah belah umat Islam. "Sebenarnya kita sebagai umat Islam tidak membeda-bedakan diri kita. Tidak ada terminologi seperti itu, tetapi mereka memakai klasifikasi tersebut," jelasnya.

"Berikutnya memberikan rekomendasi secara kongkrit. Apa yang harus dilakukan, sikap apa yang harus diambil terhadap kaum tradisionalis. Apa yang harus dilakukan, sikap apa yang harus diambil terhadap kaum yang mereka framing  sebagai kaum fundamentalis," bebernya.

Ia juga menyatakan bahwa entah sadar atau tidak, umat Islam diadu domba dengan skenario-skenario demikian. "Dan betapa banyak diantara umat Islam termasuk para tokohnya yang mungkin dalam kecerdasan politik itu mungkin kurang paham sehingga akhirnya memakan umpan-umpan yang diciptakan oleh barat ini," simpulnya.

"Akibatnya kita senantiasa teradu domba, ada rasa kecurigaan kepada sesama saudara, meskipun syahadatnya sama, kiblatnya sama, Al-Qur'annya sama, juga Nabinya sama tapi karena isu-isu yang murahan, kita bisa mudah sekali tersulut saling curiga," tukasnya.

Menurutnya, ini adalah bagian dari skenario yang dilakukan oleh barat. “Saya pikir, ini harus ditegaskan kepada umat agar umat paham bahwa kita berada di dalam skenario global seperti itu," tandasnya.[] Ajirah

Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :