Tinta Media - Pakar Ekonomi Dr Arim Nasim, SE., M.SI., Ak.,CA. mengungkap ada tiga hal penting kekuatan negara Islam dalam menghadapi pemboikotan kapitalis global.
"Kalau kita telusuri dari fakta atau sejarah dan juga nash-nash Syar'i, yang terkait dengan bagaimana negara Islam menghadapi pemboikotan yang dilakukan oleh negara kafir, yang menjadi lawan dari Ideologi Islam yaitu kapitalis global, kalau disingkat itu ada tiga," tuturnya dalam Kajian: Khilafah Channel Reborn: Bagaimana Islam Menghadapi Sanksi Kapitalisme Global, Sabtu (12/3/2022).
Pertama, dengan menggunakan kekuatan internal. "Dengan menggunakan kekuatan internal tersebut, yaitu dari persyaratan yang muncul ketika tegaknya Khilafah. Ini adalah potensi internal yang baik terkait dengan sistem Khilafah maupun pelaksanaannya," bebernya.
Kedua, terkait dengan pelaksanaan polugri (politik luar negeri) yang dilaksanakan oleh negara Islam sebagai negara yang mengusung Ideologi Islam. "Negara yang menerapkan Syariat Islam secara Kaffah dalam melaksanakan politik luar negerinya, yang itu mengatasi atau memang menghindari dampak buruk dari pemboikotan yang dilakukan oleh negara-negara kafir," jelasnya.
Ketiga, terkait dengan pelaksanaan politik ekonomi Islam. "Politik Ekonomi Islam itu secara singkat adalah metode atau cara yang akan dilakukan oleh negara Islam dalam menghadapi pemboikotan," tambahnya.
“Nanti ketika Khilafah itu tegak, dengan memenuhi syarat sahnya sebuah negara, maka ini akan menjadi kekuatan internal yang bisa menghadapi pemboikotan yang dilakukan oleh negara kafir, pengusung Ideologi Kapitalisme," pungkasnya. [] Emalia