Tinta Media - Mencermati konflik Ukraina vs Rusia, Cendekiawan Muslim Ustadz Ismail Yusanto (UIY) menilai Rusia sebagai backbone (tulang punggung) dari Uni Soviet.
"Rusia boleh disebut sebagai backbone (tulang punggung) dari Uni Soviet," ujarnya dalam acara Special Interview: Krisis Ukraina dan Masa Depan Khilafah di kanal Youtube Peradaban Islam ID, Sabtu (5/3/2022).
Menurutnya, posisi Rusia sebagai tulang punggung Uni Soviet karena Rusia adalah negara paling besar dari sisi wilayahnya, maupun paling besar dari segi jumlah penduduknya, maupun paling besar dari aspek-aspek lain termasuk sumber daya alamnya, kemudian kekuatan militernya, dan sebagainya.
"Sebagai sebuah negara besar, Rusia tentu saja ingin tumbuh menjadi sebuah negara yang kuat, negara yang mampu memberikan pengaruh yang besar kepada dunia sebagaimana sebelumnya Amerika dan kini Cina. Dan memang, itu sebenarnya sudah mulai terwujud," terangnya.
UIY menilai, dalam kerangka itulah Rusia tentu harus memperhatikan situasi regionalnya, terutama berkenaan dengan negara-negara yang dulu menjadi pecahan dari Uni Soviet, lebih khusus lagi adalah Ukraina. Karena Ukraina ini boleh disebut sebagai halaman belakang dari Rusia.
"Ukraina inilah yang menjadi penghubung darat antara Rusia dengan Eropa, Rusia dengan negara-negara Eropa lain khususnya negara-negara NATO," jelasnya.
Menurutnya, Ukraina ini boleh disebut sebagai wilayah yang sangat strategis yang menjadi penutup bagi Rusia dari ancaman Luar Negeri baik darat maupun laut. “Karena Ukrainalah juga, negara yang punya akses langsung ke laut Hitam, kemudian ke bawah melalui Selat Bosporus, ke Laut Marmara, kemudian ke Laut Mediterania," paparnya.
Oleh sebab itu, kata UIY, Rusia tentu harus memastikan bahwa wilayah ini, wilayah yang aman. Wilayah yang bisa memberikan jaminan, bukan hanya wilayah yang aman saja, artinya yang bisa memberikan jaminan keamanan pada Rusia.
Ia mengatakan, Rusia tampaknya sedang menerapkan satu doktrin. “Ada istilah Monru Amerika, yang artinya tidak menolerir sedikitpun peluang invasi negara asing terhadap negaranya, dalam hal ini terhadap Rusia, melalui pintu Ukraina," pungkasnya.[] 'Aziimatul Azka