KH Muhyidin: Umat Islam Butuh Seorang Panglima - Tinta Media

Senin, 21 Maret 2022

KH Muhyidin: Umat Islam Butuh Seorang Panglima

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1DVw8B6SIwCUZcaMqzYS8gwDSt41u-Sbd

Tinta Media - Berbagai penghinaan yang mendera umat Islam disikapi oleh Wakil Ketua Umum Dewan Pertimbangan MUI Pusat KH Muhyidin bahwa umat Islam hanya butuh seorang panglima yang bisa mengkoordinir gerakan mereka.

“Sekarang umat Islam sudah have to the point of no return (ke titik tidak bisa kembali). Hanya membutuhkan seorang Panglima yang bisa mengkoordinir gerakan mereka,” tuturnya dalam acara Diskusi Online Media Umat: 300 Ayat al-Quran Minta Dihapus, Ngajak Perang? Ahad (20/3/2022) melalui Kanal Youtube Media Umat.

Menurut Kyai Muhyidin,  harus ada yang melakukan  gerakan pressure dan  counter attack. Sekelompok umat Islam yang lain menggunakan jalur hukum. Ada juga kelompok yang melakukan pendekatan kepada pemerintah.

 “Semuanya itu harus terkoordinir. Jangan melakukan kegiatan sendiri-sendiri. Apabila dilakukan secara kolektif, saling melakukan komunikasi dUmatan baik maka itu akan sangat bagus, sangat kuat. Kita harus satu komando saling membagi informasi yang baik sehingga dengan demikian amunisi yang kita miliki itu tidak terbuang secara sia-sia,” harapnya.

“Satu peluru yang kita keluarkan, itu harus mengenai target sasaran. Jangan sampai kita membuat begitu banyak gerakan tapi tidak direspon secara baik oleh Pemerintah,” tandasnya.

Logo Halal

Kyai Muhyidin menilai bukan hanya menghapus ayat  saja yang mereka inginkan. Mereka juga berharap agar Majelis Ulama Indonesia dibubarkan dengan berbagai macam cara, termasuk mengganti logo halal.

“Dengan mengganti logo halal yang terus terang saja itu masih berlaku sampai tahun 2026, tapi sekarang harus sudah diganti dengan berbagai macam alasan. Menggantinya dengan huruf yang salah yang  menjadi bahan tertawaan banyak pihak. Publik bertanya kepada kita, ulama, kepada tokoh-tokoh muslim, kenapa harus diganti? Umat tidak faham itu halal-nya mana? Kata halal dengan bahasa arabnya juga hilang diganti dengan halal bahasa Indonesia,” kesalnya.

Menurut Kyai Muhyidin, logo halal yang seharusnya jelas hurufnya hijau putih bisa dilihat, dan sudah 43 tahun umat Islam Indonesia terbiasa dengan logo itu tiba-tiba harus ditiadakan. Padahal belum dibutuhkan dan tidak ada urgensinnya. Ini pun digoreng sedemikian rupa oleh buzzer seakan  MUI sudah tidak ada peran menentukan. Padahal, sesuai dengan undang-undang nomor 33, yang menentukan kehalalan masih tetap di Majelis Ulama Indonesia. Masih diserahkan kepada Komisi Fatwa dan Komisi Kajian.  

Jangan Diam!

Kyai Muhyidin menilai begitu banyak masalah yang dihadapi oleh negara Indonesia terutama umat Islam. Sebagian besar umat Islam sudah sadar bahwa ini adalah sebuah permainan. Pasti ada aktor intelektual yang memberikan jaminan kepada kelompok-kelompok tertentu untuk melakukan kegaduhan secara sengaja.

“Oleh karena itu kedepan, saya sangat berharap agar media yang dikelola oleh umat Islam harus lebih giat lagi melakukan respon terhadap perkembangan yang terjadi di permukaan. Jangan diam, karena diam itu dianggap sebagai sebuah kekalahan,” harapnya.

“Bagaimanapun, kita harus bersuara walaupun kadang-kadang suara kita dianggap sebagai gonggongan anjing. Tapi kita harus menjadi muadzin-muadzin dengan suara lantang, dengan argumentasi yang kuat, kita lawan. Dalam waktu bersamaan harus mampu melakukan kalkulasi matematika yang baik,” ujarnya.

Menurutnya, ada jebakan-jebakan Batman yang sudah siapkan. “Nanti Apabila ada sebagian di antara aktivis Muslim yang tidak mampu menahan diri, itu akan dengan mudah menjadi target mereka. Sudah pasti  ujung-ujungnya  dijebloskan  ke penjara,” bebernya.  

Kyai Muhyidin berharap, untuk memperkuat tim legal. Apabila ada diantara aktifis yang ditangkap dengan berbagai macam tuduhan maka umat Islam sudah siap untuk melakukan pembelaan.

“Sekali  lagi pada umat Islam Indonesia agar mampu menahan diri.  Di waktu yang  bersamaan kita harus menyiapkan berbagai macam langkah  positif guna melakukan counter  terhadap mereka. Semoga ini bisa dilakukan di masa yang akan datang dengan secara koordinatif dan kerjasama yang baik,” pungkasnya. [] Irianti Aminatun
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :