Dr. Riyan: Islamofobia Lahir dari Pertarungan Hak dan Batil - Tinta Media

Jumat, 25 Maret 2022

Dr. Riyan: Islamofobia Lahir dari Pertarungan Hak dan Batil

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1IwuCw_x7I2PT3-qAJGQDR_NAzZ2XIfJD

Pengamat Politik Islam dan Militer Dr. Riyan, M.Ag, menyampaikan bahwa islamofobia itu lahir dari pertarungan antara yang hak dan batil.

"Sebenarnya, islamofobia itu lahir dari pertarungan antara yang hak dengan yang batil," ujarnya pada acara Kajian Fiqh: Membendung Islamofobia Global, Sabtu (19/3/2022) di kanal Youtube Khilafah Channel Reborn.

Menurutnya, ada tiga level terkait islamofobia ini. "Jadi, ini poin besarnya. Jadi nanti ada 3 level. Kalau pedas itu ada levelnya,  nah ini islamofobia juga ada levelnya. "Ada di tingkat keyakinan, di tingkat persepsi seseorang,  keyakinan tentang persepsi tertentu. Kemudian ada di tingkat perkataan (lisannya). Dan kemudian tindakan. Tindakan ini, nanti bisa individual, bisa kolektif," paparnya.

Secara historis, sebenarnya islamofobia ini, menurutnya, sudah ada sejak islam lahir. "Jadi walaupun menurut akademis sejak tahun 1980 sampai tahun 2001 mulai muncul kembali, sebenarnya  sejak zaman Rasul, para Sahabat dan kemudian para Khalifah setelahnya sampai hari ini," ungkapnya.

Ia menggambarkan bagaimana Rasul dan para sahabat menjadi objek islamofobia yang dilancarkan oleh orang-orang kafir, setelah beliau membawa Islam.

"Masa Rasul, yaitu para sahabat dan Rasulullah SAW itu, sudah tadi karena membawa Islam. Karena sebelum-sebelumnya fine-fine saja. Jadi, Rasul itu dikenal sebagai al-amin, sebagai orang terpercaya. Orang kafir sendiri yang menjulukinya. Tapi begitu menerima wahyu Islam, maka berubahlah semuanya, berubahlah semuanya," tegasnya.

Riyan mengatakan, dalam praktiknya, ketika Rasul mulai berdakwah, beliau dihina, dicaci maki, dicitraburukkan. Kemudian yang kedua disiksa, dan dianiaya, diboikot, diisolasi, diteror. Bahkan kemudian ada upaya percobaan pembunuhan. Kalau sahabat yang lain sudah sampai pada taraf dibunuh.

Riyan menilai, sebenarnya akar historisnya dari islamofobia itu bukan gejala baru. “Dia hanya sebuah kontinuitas dari sikap orang-orang kafir terhadap Islam dan kaum muslimin," pungkasnya.[] 'Aziimatul Azka
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :