Tinta Media - Soroti ancaman oligarki, Intelektual Muslim Moeflich H. Hart menyampaikan, bila tak sadar sedang dikuasai oligarki, nama Indonesia hanya tinggal cerita.
"Bila bangsa Indonesia, alih-alih sadar, malah terjebak terus dalam ketidaksadaran ego kelompok dan ketaksadaran sedang dikuasai, sebentar lagi, nama Indonesia hanya tinggal cerita," tuturnya kepada Tinta Media, Selasa (29/3/2022).
Menurutnya, Indonesia sedang mengalami ancaman luar yang dahsyat, menyangkut nasib kedaulatan negeri. Ambisi perluasan kekuasaan Tiongkok yang diwujudkan dalam bentuk kekuasaan oligarki. "Tentu ini bukan lagi rahasia, semua sudah tahu dan merasakannya. Dan ini sudah diprediksi oleh Samuel Huntington dalam The Clash of Civilization (1993)," ujarnya.
Namun, Moeflich memandang ancaman riil yang datang dari luar itu, justru malah dikonstruk oleh kekuatan oligarki, bahwa bahaya ancaman itu datang dari dalam, dan yang menjadi tertuduhnya adalah islam, kelompok umat yang paling berjasa bagi negeri ini.
Ia mengingatkan tentang strategi devide et impera yang dilakukan oleh Snouck Hurgronje di era kolonial.
"Seperti dulu disadari betul oleh Snouck Hurgronje era kolonial, kini juga disadari betul oleh kekuatan ekstra negara. Tak ada yang bisa melemahkan islam, kecuali satu: devide et impera alias adu domba, dan ini sedang terjadi, sedang kita nikmati bersama," pungkasnya.
[]'Aziimatul Azka