Tinta Media - Mudir Ma'had Khadimus Sunnah Bandung Ajengan Yuana Tresna (YRT) menyampaikan, mengisi dan mengkaji kitab Muqaddimah al-Dustur ibarat sedang meletakkan visi dan misi dalam mengkaji ilmu syariah.
"Mengisi dan mengkaji kitab Muqaddimah al-Dustur ibarat sedang meletakkan visi dan misi dalam mengkaji ilmu-ilmu syariah," tuturnya kepada Tinta Media, Sabtu (12/2/2022).
Menurutnya, kitab Muqaddimah al-Dustur ini selain mendalam dalam pembahasan dan mengajarkan bagaimana proses istidlal dan istinbath al-ahkam, juga meletakkan visi bagi pengkajinya. "Bahwa Islam itu harus tegak dalam kehidupan dan bahwa Islam harus jadi asas dan kepemimpinan dalam masyarakat," tegasnya.
Ia menilai Muqaddimah al-Dustur juga mengharuskan para pengkajinya membawa Islam ke tengah masyarakat. “Memimpin mereka ke jalan Islam dan menjadi penjaga Islam yang terpercaya," tuturnya.
Oleh karena itu, menurutnya seorang Muslim harus melakukan beberapa hal terhadap ilmu-ilmu syariah.
"Pertama, mendalam dalam kajian sampai dipahami hakikatnya," paparnya.
"Kedua, meyakini apa yang dipelajari, dan ketiga membawanya dalam kancah kehidupan sebagai solusi permasalahan," jelasnya lebih lanjut.
Ajengan juga memaparkan bahwa seorang Muslim harus menjadi alim, amil dan hamil.
"Alim, yang menguasai ilmu-ilmu syariah. Amil, yang mengamalkan ilmu-ilmu syariah dan hamil, yang mengemban ilmu tersebut ke tengah masyarakat agar tegak dalam kehidupan," paparnya.
"Itulah muara dari proses belajar, yaitu menjadi alim, amil dan hamil," pungkasnya.[] Raras