Tinta Media - Menanggapi kondisi umat 101 tahun tanpa khilafah, Pengasuh Majelis Taklim Al Mustanir Probolinggo Gus Tuhu mengatakan, harus ada kesadaran Umat terhadap realitas dan faham solusinya.
“Harus ada di tengah-tengah umat kesadaran terhadap realitas yang sedang terjadi dan kesadaran akan realitas saja tidaklah cukup, tanpa sadar atau faham akan solusi keluar dari dominasi ideologi kufur kapitalisme,” ujarnya kepada Tinta Media, Rabu (2/3/2022).
Menurutnya, realitas yang terjadi sekarang, masyarakat menerapkan sistem kapitalisme sekuler yang rusak dan sifatnya merusak, umat telah terjajah oleh Ideologi pimpinan Amerika Serikat ini. Umat harusnya hidup di bawah naungan aturan Islam bukan yang lain, sadar tanpa mengerti solusi hanya akan melahirkan keputusasaan belaka.
“Jadi, di tengah-tengah masyarakat harus ada kelompok dakwah yang serius dan bersunguh-sungguh membina Umat dengan pemikiran Islam sebagai solusi terhadap semua masalah yang terjadi,” ujarnya.
“Pembinaan ini dengan tujuan membangun kesadaran umat, hingga umat menuntut perubahan ke arah Islam dan penerapan Islam secara kaffah untuk menggantikan kapitalisme,” tuturnya.
Dalam metode pembinaan ini, katanya, harus bisa membina seluruh lapisan masyarakat hingga kelompok- kelompok kuat termasuk militer, hingga menjadi gerakan perubahan yang tidak akan bisa terbendung lagi.
“Inilah metode perubahan sosial yang dicontohkan baginda Nabi Muhammad SAW, beliau telah melakukan pembinaan secara intensif, siapa saja yang beriman pada beliau sejak beliau diangkat jadi Nabi dan Rasul,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, para Sahabat adalah generasi pertama sebagai kelompok dakwah Islam yang mengajak manusia meninggalkan kehidupan jahiliyah hingga mendapat dukungan kekuatan dari pemimpin kabilah Aus Dan Khazraj.
“Proses pembinaan Islam terkendala di Mekkah namun diterima di Madinah, maka Madinahlah yang kemudian menjadi contoh awal negara Islam dan masyarakat Islam dengan penduduk heterogen (Muslim, Ahlul Kitab dan Musyrikin). Hanya aturan Islamlah yang dijalankan dan Nabi sebagai kepala negaranya,” jelasnya.
Masa Depan Umat
Masa depan umat harus bersama Islam, katanya, oleh karena itu, harus menyiapkan dan menyongsongnya karena ideologi yang menguasai dunia saat ini akan ambruk, di Amerika sebagai pusat peradaaban sistem Kapitalisme telah banyak diprotes berisi ketidak percayaan terhadap sistem Kapitalisme.
“Mereka saksikan hanya menguntungkan segelintir orang (para kapitalis) dan menyengsarakan rakyat banyak (kalangan bawah yang kalah bersaing),” ujarnya.
“Sementara ideologi komunisme sosialisme meski masih ada negara yang mengemban semisal Rusia dan China, namun mereka tidak lagi secara menjalankan ideologinya melainkan telah bermutasi sebagiannya dalam bentuk kapitalisme semu,” tambahnya.
Ia menjelaskan, realita perang Rusia- Ukraina menperlihatkan bahwa sesama pemerintahan kufur saling beradu dan jauh lebih banyak lagi persaingan yang tidak tampak (seperti AS dan Inggris), ini membuktikan keberadaan orang- orang Kafir sebenarnya tidak benar bersatu.
“Secara nash Al-Qur’an keberadaan orang-orang kafir itu sebenarnya tidak benar-benar bersatu. ‘Kalian mengira mereka bersatu padahal hati mereka bercerai-berai’.
Di sisi lain, para penguasa (rezim boneka) di negeri muslim juga telah menampakkan kezaliman mereka. Hal itu berarti umat muslim sudak muak dengan penguasa mereka,” jelasnya.
Nah, hal-hal semacam inilah yang menurutnya, harus dipahami umat bahwa ada kesempatan baik untuk bangkit dan menyongsong perubahan menuju Islam.
“Khusus generasi muda Muslim harus mengambil peran menjadi garda terdepan mengawal kebangkitan Islam dan meruntuhkan kekufuran,” pungkasnya.[]
Lukman Indra Bayu
Lukman Indra Bayu