Tinta Media - Menyoroti kasus Papua yang terus membara, Pengamat Militer Selamat Ginting mengungkapkan bahwa di sana ada kepentingan asing, sehingga tidak mudah menghadapi gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Persoalannya tidak semudah bahwa kita menghadapi gerakan Organisasi Papua Merdeka. Karena di situ ada kepentingan-kepentingan asing", ujarnya dalam acara Dialogika: Papua Kembali Membara, KKB Masih Dianggap Sahabat? Sabtu 29/01/2022 di kanal YouTube Peradaban Islam ID.
Menurut Ginting, Amerika dan Inggris, adalah negara-negara yang memiliki kepentingan dengan Papua. "Kepentingan Amerika di situ ada, Freeport misalnya. Jangan lupa juga negara yang bersebelahan dengan kita di Irian Barat atau di Papua ini adalah Papua New Gunea. Papua New Gunea adalah negara common wealt nya Inggris. Dia adalah negara koloninya Inggris. Nah di situ kemudian kita menghadapi. Di utara ada Australia, kemudian ada Selandia Baru dan lain-lain, yang memang wilayah-wilayah yang dikuasai Inggris", paparnya.
Menurutnya, yang dihadapi di Papua bukan hanya OPM, melainkan negara. "Jadi kita berhadapan bukan cuma dengan OPM, tapi disitu ada Belanda, ada Inggris, ada Amerika,” ujarnya.
“Jangan lupa Beni Wenda misalnya, mendeklarasikan Papua merdeka dalam setahun dua tahun kemarin itu West Papua di Inggris gitu lho. Kenapa kemudian suaka politik diterima. Jadi tidak semudah itu,” pungkasnya.[]'Aziimatul Azka