Pakar Ekonomi: Ada Empat Poin Penting Kritik terhadap Pemikiran Ekonomi Kapitalis - Tinta Media

Senin, 21 Februari 2022

Pakar Ekonomi: Ada Empat Poin Penting Kritik terhadap Pemikiran Ekonomi Kapitalis

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1rARv8vi8Yy0dLjoqQFM3LT0oqVQHFV_j

Tinta Media - Pakar Ekonomi Dr. Arim Nasim, S.E.,M.Si., Ak.,CA. menyebutkan ada empat poin penting yang harus dikritisi dari prinsip Ekonomi Kapitalis.

"Ada empat poin penting yang harus dikritisi terkait Pemikiran Ekonomi Kapitalis, yang menyebabkan kehancuran, kemiskinan dan kesenjangan. Sehingga dampaknya  menyebabkan kekayaan terkonsentrasi pada kelompok kecil yang disebut Oligarki," ungkapnya dalam acara Bedah buku: Kritik Terhadap Pemikiran Barat Kapitalisme, Study Kasus Kepindahan IKN, Senin (14/2/2022) di kanal YouTube Rayah TV.

Pertama, Dilihat dari sudut pandang kebutuhan terbatas hanya pada materi, sehingga jika sifatnya hanya materi, maka sesuatu yang diluar materi tidak masuk kedalam pembahasan. “Karena batasannya hanya materi maka dampaknya akan menyebabkan tujuan prilaku manusia hanya mengejar materi. Sehingga akan menghalalkan segala cara untuk mencapai kebutuhan Ekonomi tersebut," ujarnya.

Kedua, Kebebasan kepemilikan. “Ini paling berbahaya. Dampaknya memunculkan kesenjangan yang luar biasa antara orang kaya dan miskin. Adanya kebebasan kepemilikan, apapun boleh dimiliki  oleh individu, ditambah poin pertama, maka dampaknya akan mengejar materi sebanyak-banyaknya. Misalnya air. Dalam Islam, air adalah milik umum, karena adanya kebebasan kepemilikan, maka dikuasai oleh individu atau swasta," ungkapnya.

Ketiga, Konteks produksi. “Karena menurut mereka bahwa produksi adalah value added (peningkatan manfaat). Bahwa yang patut dikritik adalah manfaat yang dimaksud dalam sistem ekonomi kapitalis itu terbatas, karena kebutuhan bersifat materi, maka manfaat yang dinilai pun sifatnya materi. Sehingga jika seseorang yang memberikan kontribusi kepada masyarakat yang cukup besar, dianggap tidak produktif, karena tidak memberikan manfaat, sifatnya bukan materi. Contohnya IRT (Ibu Tumah Tangga), dianggap tidak produktif karena yang dihasilkan dari IRT bukan materi, namun mendidik anak, menyiapkan generasi sesuai harapan umat. Sehingga dampaknya  banyak wanita berlomba-lomba  mengejar karier di luar rumah. Padahal jika dilihat secara komprehensif, bukan materi jelas fungsi sebagai IRT memiliki value (nilai) sangat besar sekali," bebernya.

Keempat, Kekeliruan prinsip dasar dari sistem ekonomi kapitalis yang juga sangat berbahaya adalah kekeliruan dalam menganggap problem ekonomi. “Problem Ekonomi menurut mereka adalah kelangkaan, menganggap ekonomi akan selesai jika ada produksi.  Contoh seandainya jumlah penduduk ada 270 juta penduduk, jika setiap penduduk sudah memproduksi beras masing-masing 1 kg,  jika sudah terpenuhi maka selesai problem ekonomi tersebut. Karena apa? Menganggap problem ekonomi penyebabnya adalah kelangkaan, maka ini adalah kekeliruan, sebab kelangkaan itu tidak sesuai dengan fakta," jelasnya.

Ia mencontohkan minyak goreng bahwa problemnya bukan karena kelangkaan, tapi karena oligarki yang menguasai minyak, sehingga dengan mudah menaikkan dan menetapkan harga. "Produksi ada, namun terkonsentrasi pada oligarki, inilah kesenjangan kepemilikan," pungkasnya.[] Emalia
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :