Tinta Media - Ulama sekaligus Pimpinan Ma’had Darul Ma’arif Banjarmasin, Guru Wahyudi Ibnu Yusuf menyatakan bahwa khilafah tak pernah usang.
“Khilafah yang merupakan bagian dari Syariah Islam adalah sistem yang layak di setiap zaman, takkan pernah usang,” tuturnya dalam Kajian Online Fiqih Politik: Khilafah Ide Usang? Senin (7/2/2022) melalui kanal Youtube Khilafah Channel Reborn.
Menurutnya, khilafah bukan sistem usang, tapi sistem masa depan. “Sistem yang diharapkan menjadi obat atas sakitnya kondisi masyarakat diberbagai bidang karena penerapan sistem sekuler,” ujarnya.
Wahyudi memberikan alasan kenapa khilafah itu tak pernah usang. “Karena syariah Islam termasuk khilafah di dalamnya adalah sistem dari Allah yang Maha Mengetahui. Allah mengetahui karekteristik manusia sejak dulu sekarang maupun akan datang,” tegasnya.
Ia memperkuat argumennya dengan mengutip firman Allah QS al Baqarah ayat 216, ‘Allah Maha Mengetahui sementara kalian tidak mengetahui.’
“Bagi politisi yang mengatakan khilafah itu telah usang sesungguhnya dia sedang mengatakan bahwa Allah tidak mengetahui, kamilah yang mengetahui,” sindirnya.
Sistem Masa Depan
Menurut Wahyudi, harapan kita ada pada sistem Islam dan khilafah. “Saat demokrasi nyata hanya menguntungkan oligarki, contoh disahkannya UU IKN, itu bukti nyata demokrasi adalah alat legitimasi untuk para penguasa dan konglomerat dalam memperkaya diri mereka,” jelasnya.
“Saat parpol yang menjadi pilar demokrasi menjadi lembaga terkorup. Saat rakyat hanya dijadikan legitimasi ditemui 5 tahun sekali. Saat dis-trust terhadap demokrasi dan pengasongnya makin meningkat, kemana umat memberikan kepercayaannya? Islam dan sistem Khilafah, in syaa Allah,” tegasnya.
Wahyudi berikan contoh, apa yang terjadi di Suriah. “Mereka tidak menuntut demokrasi tapi menuntut khilafah. Inilah mengapa proses revolusinya berlangsung panjang, karena mereka tidak hanya menuntut pergantian rezim Bashar Assad, tapi mereka ingin membangun peradaban baru, diatas puing-puing sistem demokrasi di Suriah,” paparnya.
Menurutnya, krisis multidimensi yang terjadi hari ini, filosofinya hanya satu. “Bahwa kerusakan masyarakat hari ini kalau menurut kacamata al-Qur’an sebabnya hanya satu yaitu disebabkan kemaksiatan yang dilakukan manusia,” jelasnya meyakinkan.
“Maksiat adalah menyelisihi syariat dalam semua hal, dalam ibadah, muamalah, siyasah, penolakan terhadap khilafah. Maka, solusinya ya taat. Taat yang dinginkan Islam adalah masuk ke dalam Islam secara kaffah. Ini tuntutan dari Allah SWT,” tegasnya.
Belum Tegak
Bahwa khilafah saat ini belum tegak, Wahyudi sangat yakin karena Allah belum menghendaki. “Secara i’tiqodi Allah belum menghendaki. Belum saatnya. Kalau sudah saatnya tak ada seorang pun yang menghalanginya,” paparnya yakin.
“Secara dhohir ada upaya menghalangi tegaknya khilafah secara sistematis, terstruktur. Khilafah dimonsterisasi, sehingga benak orang tentang khilafah jadi mengerikan,” imbuhnya.
Andai tidak ada penghalangan, lanjutnya, pasti khilafah sudah tegak. “Mereka berhasil memperlambat tegaknya khilafah,” ujarnya.
Sehingga menurutnya, dasar dalam perjuangan bukan apa yang terlihat dengan mata dzohir. Tapi melihat dengan mata batin. Tidak boleh pesimis, karena khilafah janji Allah.
“Ini adalah keniscayaan, karena khilafah janji Allah dan bisyarah Rasulullah,”pungkasnya. [] Irianti Aminatun