Guru Wahyudi Ibnu Yusuf: Khilafah Tak Pernah Usang - Tinta Media

Rabu, 09 Februari 2022

Guru Wahyudi Ibnu Yusuf: Khilafah Tak Pernah Usang

Tinta Media - Ulama sekaligus Pimpinan Ma’had Darul Ma’arif Banjarmasin, Guru Wahyudi Ibnu Yusuf menyatakan bahwa khilafah tak pernah usang.

“Khilafah yang merupakan bagian dari Syariah Islam  adalah sistem yang layak di setiap zaman,  takkan pernah usang,” tuturnya dalam Kajian Online Fiqih Politik: Khilafah Ide Usang? Senin (7/2/2022) melalui kanal Youtube Khilafah Channel Reborn.

Menurutnya, khilafah bukan sistem usang, tapi sistem masa depan. “Sistem yang diharapkan menjadi obat atas sakitnya kondisi masyarakat diberbagai bidang karena penerapan sistem sekuler,” ujarnya.

Wahyudi memberikan alasan kenapa khilafah itu tak pernah usang.  “Karena  syariah Islam termasuk khilafah di dalamnya adalah  sistem dari Allah yang Maha Mengetahui. Allah mengetahui karekteristik manusia sejak dulu sekarang maupun akan datang,” tegasnya.

Ia memperkuat argumennya dengan mengutip firman Allah QS al Baqarah ayat 216, ‘Allah Maha Mengetahui sementara kalian tidak mengetahui.’

“Bagi politisi yang mengatakan khilafah itu telah usang sesungguhnya dia sedang mengatakan bahwa Allah tidak mengetahui, kamilah yang mengetahui,” sindirnya.  

Sistem Masa Depan

Menurut Wahyudi, harapan kita ada pada sistem Islam dan khilafah. “Saat demokrasi nyata hanya menguntungkan oligarki, contoh disahkannya UU IKN,  itu bukti nyata demokrasi adalah alat legitimasi untuk para penguasa dan  konglomerat  dalam  memperkaya diri mereka,” jelasnya.

“Saat parpol yang menjadi pilar demokrasi menjadi lembaga terkorup. Saat rakyat hanya dijadikan legitimasi ditemui 5 tahun sekali. Saat  dis-trust terhadap demokrasi dan pengasongnya makin meningkat,  kemana umat memberikan kepercayaannya? Islam dan sistem Khilafah, in syaa Allah,” tegasnya.

Wahyudi berikan contoh, apa yang terjadi di Suriah.  “Mereka tidak menuntut demokrasi tapi menuntut khilafah. Inilah mengapa proses revolusinya berlangsung panjang, karena mereka tidak hanya menuntut pergantian rezim Bashar Assad, tapi mereka  ingin membangun peradaban baru, diatas puing-puing sistem demokrasi di Suriah,” paparnya.  

Menurutnya, krisis multidimensi yang terjadi hari ini, filosofinya hanya satu. “Bahwa kerusakan masyarakat  hari ini kalau menurut  kacamata al-Qur’an sebabnya hanya satu yaitu disebabkan kemaksiatan yang dilakukan manusia,” jelasnya meyakinkan.

“Maksiat adalah menyelisihi syariat dalam semua hal, dalam ibadah, muamalah, siyasah, penolakan terhadap khilafah. Maka, solusinya ya taat. Taat yang dinginkan Islam adalah masuk ke dalam Islam secara kaffah. Ini tuntutan dari Allah SWT,” tegasnya.

Belum Tegak

Bahwa khilafah saat ini belum tegak, Wahyudi sangat yakin karena Allah belum menghendaki. “Secara i’tiqodi  Allah belum menghendaki. Belum saatnya. Kalau sudah saatnya tak ada seorang pun yang menghalanginya,” paparnya yakin.

“Secara dhohir ada upaya menghalangi tegaknya khilafah secara sistematis, terstruktur. Khilafah dimonsterisasi,  sehingga  benak orang  tentang khilafah jadi mengerikan,” imbuhnya.

Andai tidak ada penghalangan, lanjutnya,  pasti khilafah  sudah tegak. “Mereka berhasil memperlambat tegaknya khilafah,” ujarnya.

Sehingga menurutnya, dasar dalam perjuangan bukan apa yang terlihat dengan mata dzohir. Tapi melihat dengan mata batin. Tidak boleh pesimis, karena khilafah janji Allah.

“Ini adalah keniscayaan, karena  khilafah  janji Allah dan bisyarah Rasulullah,”pungkasnya. [] Irianti Aminatun
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :