Guru Wahyudi: Empat Musibah di Bidang Akidah Saat Khilafah Tiada - Tinta Media

Senin, 28 Februari 2022

Guru Wahyudi: Empat Musibah di Bidang Akidah Saat Khilafah Tiada

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1CL3LjUqN0F4sAz2rzQVqC_xhVePViQQ_

Tinta Media - Ulama Aswaja sekaligus Pimpinan Ma’had Darul Ma’arif Banjarmasin Guru Wahyudi  Ibu Yusuf  M.Pd. menyebut empat musibah dalam bidang akidah saat khilafah tiada.

“Setidaknya ada empat  hal dampak atau musibah dalam bidang akidah  ketika khilafah itu tiada,”  tuturnya dalam acara Rajab Expo 1443 H: 101 Tahun Tanpa Khilafah, Ambruknya Kapitalisme, Tegaknya Peradaban Islam, Puncak Gelaran Ekspo Rajab, Ahad (27/2/2022) via daring.

Pertama, akidah umat Islam hari ini tidak terjaga. “Kita bisa lihat di Uighur, Xinjiang, di Palestina dan berbagai belahan negeri-negeri Islam, umat Islam dipaksa untuk pindah dari keyakinan agamanya,” ujarnya.

Kedua, merebaknya aliran-aliran sesat . “Tahun 2016 Majelis Ulama Indonesia  melaporkan ada 300 aliran sesat di Indonesia . Dan ini meningkat 50 %. Di 10 tahun sebelumnya itu MUI menyebutkan  200 aliran sesat.  Sepuluh tahun kemudian meningkat 50% menjadi 300 aliran sesat . Itu baru di Indonesia di negeri-negeri Islam yang lain belum,” jelasnya.

Ketiga, terjadi pemurtadan, keluar dari Islam. “Dalam suatu laporan di Indonesia itu terjadi pemurtadan sebanyak  548 ribu per tahun. Orang begitu mudah keluar masuk agama  bahkan tidak beragama sekalipun. Ketika ada Khilafah  yang pertama diminta untuk istitabah, bertaubat.  Kalau dia tidak mau bertaubat dibunuh,” ungkapnya.

 Keempat, hingga hari ini adanya kriminalisasi, diskriminasi istilah-istilah dan syiar-syiar Islam. “Kalau ada yang menyuarakan Islam kaffah, khilafah dicap  radikal. Bahkan lewat satu program moderasi beragama,” terangnya.

Menurut Guru Wahyudi, musuh-musuh Islam ingin mendekonstruksi, ingin meruntuhkan pilar-pilar Islam, syariat Islam yang mulia. “Misal dalam kategori waris itu kalau menurut  al-Qur’an, laki-laki itu dua bagian perempuan,  tapi mereka maunya sama. Bahkan kalau perlu perempuan dua kali dari laki-laki,” bebernya.

Guru Wahyudi menjelaskan, bagaimana khilafah menjaga aqidah.

Pertama, dengan pendidikan. “Umat Islam dididik dengan agama Islam, mengenal Islam, dikuatkan aqidahnya memahami syariah sehingga dia terjaga  aqidahnya,” ujarnya.

Kedua, ketika ada pelanggaran maka khilafah akan melakukan istitabah (diminta bertaubat). “Kalau tidak mau bertaubat dihukum mati. Begitulah khilafah  menjaga aqidah umat. Sistem dan mekanismenya dalam menjaga akidah umat  telah tersistem luar biasa,” pungkasnya. [] Irianti Aminatun
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :