FIWS: Muskaan Khan, Sosok Muslimah Pemberani dari India - Tinta Media

Rabu, 23 Februari 2022

FIWS: Muskaan Khan, Sosok Muslimah Pemberani dari India

https://drive.google.com/uc?export=view&id=16xCi-vcq8mAYtE5we_M4YevqG7LExzQ5

Tinta Media - Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi menilai sosok Muskaan Khan, seorang muslimah India yang dihalangi masuk kampus karena berhijab, sebagai contoh muslimah pemberani dalam menghadapi berbagai kezaliman.

"Muskaan Khan ini contoh bagaimana keberanian seorang muslimah dalam menghadapi berbagai macam bentuk kezaliman," ungkapnya dalam acara Rubrik Menjadi Politisi Islam: Larangan Hijab, Menguatnya Islamofobia di India? di kanal Youtube Peradaban Islam, Senin (14/2/2022).

Bukan hanya itu, menurutnya, Muskaan Khan merupakan simbol perlawanan muslimah India menghadapi larangan jilbab di beberapa kampus di India saat ini. "Video Muskaan Khan ini menjadi viral dan menjadi semacam simbol  perlawanan muslimah India menghadapi larangan jilbab di beberapa kampus di India saat ini,"  tegasnya.

Menurut Farid, sebenarnya muslimah di India itu selama ini sudah biasa mengenakan jilbab dan burkha setiap hari. Namun belakangan ini menjadi persoalan ketika sebuah sekolah di distrik Udupikarnataka itu melakukan protes terhadap larangan jilbab bulan lalu. Pihak sekolah atau pihak kampus itu mengatakan para siswa bisa mengenakan jilbab di kampus, tapi tidak di dalam kelas.

"Persoalan ini kemudian menjadi semakin besar ketika sekolah-sekolah lain juga mulai menerapkan larangan yang sama. Dan ini kemudian menjadi konflik ketika para pendukung kelompok nasionalis Hindu melancarkan protes untuk mendukung larangan tersebut," jelasnya.

Farid menilai, bahwa apa yang dilakukan oleh kelompok nasionalis Hindu tersebut merupakan adu domba dan upaya yang dilakukan oleh Rezim India dalam rangka membenturkan antara kaum muslimin dengan kelompok nasionalis Hindu.

"Jadi, pola-pola adu domba seperti ini memang kerap dilakukan oleh Rezim India pada belakangan ini. Jadi kerap kali membenturkan antara protes-protes kaum muslimin dengan kelompok Nasionalis Hindu, dan di beberapa tempat ini kemudian berubah menjadi kekerasan," paparnya.

Ia juga menyatakan penolakan para siswa untuk membuka hijab karena meyakini bahwa hijab adalah bagian dari ajaran Islam.

"Karena mereka mengatakan bahwa dalam ajaran agama mereka ada kewajiban untuk menutup aurat, karena beberapa pengajar mereka adalah laki-laki. Inilah kalau kita melihat yang kemudian menjadi suatu protes yang meluas. Dan protes yang meluas ini menjadi konflik ketika munculnya kelompok Hindu Nasionalis," pungkasnya.[]'Aziimatul Azka
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :