Tinta Media - Rencana pemindahan ibu kota negara (IKN) yang saat ini menjadi proyek pemerintah, dinilai oleh Ekonom dari Forum Analisis dan Kajian untuk Transparansi Anggaran (FAKKTA) Muhammad Hatta, S.E., M.M. sebagai proyek yang tidak nyambung antara tujuan dengan apa yang dilakukan.
"Kami pikir apa yang dilakukan oleh pemerintah itu, tidak nyambung antara target sasaran yang ingin dicapai dengan apa yang dilakukan. Itu tidak nyambung,” tuturnya dalam acara Kabar Petang: Kadin Sebut IKN Baru akan Dorong Pemerataan Ekonomi, Selasa (15/2/2022) di kanal Youtube Khilafah News.
Menurut Hatta, setidaknya ada empat titik kritis persoalan IKN ini. “Pertama, tujuan target. Kedua, tentang dana. Ketiga, tentang waktu, dan yang keempat adalah tentang tempat,” ungkapnya.
"Tentang tempat ini, nanti akan muncul persoalan lingkungan, yang juga akan muncul nanti persoalan aman atau tidak. Nah, kami melihat sejak yang awal titik yang pertama yakni target, ini sudah tidak relevan atau tidak tepat, salah,” bebernya.
Ekonom dari FAKKTA ini, menilai bila tujuan sudah keliru, maka apa yang dilakukan pun tidak akan relevan, karena sudah salah dari awal. "Tujuan yang dicapai sudah tidak nyambung dengan apa yang dilakukan, maka apalagi titik yang kedua,” ujarnya.
"Titik kritis yang kedua, dana, waktu tempat, itu sudah tidak relevan lagi untuk dibahas, karena sejak awal sudah bermasalah,” pungkasnya.[] 'Aziimatul Azka
