Direktur IJM: Tren Kebangkitan Islam di Depan Mata - Tinta Media

Senin, 21 Februari 2022

Direktur IJM: Tren Kebangkitan Islam di Depan Mata

https://drive.google.com/uc?export=view&id=1Y61_p3bwDQcwD9cy1yShpBaRHeIAigss

Tinta Media - Direktur Indonesian Justice Monitor (IJM) Agung Wisnu Wardana menilai tren kebangkitan Islam sudah di depan mata.

“Kebangkitan Islam semakin meningkat. Ibarat  timbangan, hari ini kapitalisme sedang merosot, Islam sedang bangkit.  Sekarang tren kebangkitan sudah di depan mata dan insyaAllah tsumma takûnu khilâfatan ‘alâ  minhâj an-Nubuwwah,” tuturnya dalam acara Seruan Hangat Rajab 1443 H: Tegakkan Khilafah! Sabtu (19/2/2022) di kanal Youtube Rayah TV.

Menurutnya, kapitalisme itu seperti kondisi Turki Utsmani di masa  akhir kejayaannya. The sick man (dalam kondisi sakit). “Bahkan saya katakan  kapitalisme  itu sedang  dalam proses ,membunuh dirinya sendiri hari ini,” tegasnya.

“Kalau ibaratnya kapitalisme itu  seperti hewan, ayam yang sedang disembelih. Dia bergerak sangat frontal, meronta, seperti gagah perkasa, padahal  sebentar lagi akan mati. Kenapa saya katakan demikian? Kapitalisme  itu tahu kelemahannya yaitu kesenjangan sosial kaya dan miskin,” jelasnya.

Agung menjelaskan bahwa di tahun 70-an, kapitalisme  merubah pola yang tadinya shareholder capitalism (kapitalis pemegang saham) menjadi stakeholder capitalism (kapitalisme pemangku kepentingan).  Bagaimana kapitalisme itu bisa punya manfaat pada banyak pemangku kepentingan. Dibuatlah SDGS (tujuan pembangunan berkelanjutan) untuk bagaimana sumber daya itu bisa terbagi ke lebih banyak orang.

“Tapi sejak tahun 70-an hingga hari ini, hal itu tidak pernah tercapai. Kenapa? karena naturalnya kapitalisme itu pasti terjadi kesenjangan sosial. Mereka mengubah  bentuk menjadi bentuk- bentuk lain tapi hari ini malah muncul kelompok oligarki. Ini yang saya katakan, mereka sudah tidak mampu, sempoyongan luar biasa untuk menghadirkan kembali sistem yang bagus,” tukasnya.

 Menurutnya, kapitalisme tahu persis the power up coming (kekuatan yang akan datang berikutnya) itu adalah Islam. “Kenapa kemudian dipasang namanya moderasi beragama, agar agama Islam hanya spiritual an sich tidak masuk ke ranah politik,” tandasnya.  

“Tapi apakah mampu dia lakukan itu? Terlambat saya katakan. Dia terlambat betul karena umat Islam dan generasi muda Islam itu sudah tertancap kan di kepalanya, di  hatinya dan  di darahnya  semangat kebangkitan Islam,” tegasnya.

Itu sebabnya, kata Agung, ketika muncul sosok ‘ulama mereka’  mengatakan dengan kata-kata bahwa Islam itu ngga sempurna, diketawakan  oleh banyak orang. “Kenapa? Ini seperti mimpi di siang bolong, ngomong seperti ini, seperti itu tidak bisa diterima,” ujarnya.

Menurutnya, akan tiba waktunya kembali tegaknya khilafah yang mengikuti metode kenabian. “Dan insyaAllah, kita-kitalah yang akan menyambutnya. InsyaAllah,” pungkasnya.[] Irianti Aminatun
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :