Direktur IJM: Dari Mana Sumber Anggaran APBN Untuk IKN? - Tinta Media

Minggu, 06 Februari 2022

Direktur IJM: Dari Mana Sumber Anggaran APBN Untuk IKN?

Tinta Media - Menanggapi adanya kontribusi APBN untuk pembangunan ibu kota negara (IKN) baru, Direktur Indonesian Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana mempertanyakan sumber anggaran yang didapatkan.

“Terlepas dari besar kecilnya kontribusi APBN, pertanyaannya APBN akan dapat dari mana sumber anggarannya?” tanya Agung kepada Tinta Media, Sabtu (5/02/2022).

Menurutnya, pilihannya yang pertama utang luar negeri ditambah. “Utang luar negeri Indonesia kemarin per Desember 2021 sudah mencapai lebih dari 6900T,” ungkapnya.

Agung menyampaikan ini akan menjadi beban seluruh rakyat Indonesia. “Mau ditambah lagi? Siapa yang akan menanggung hutang ini? Jokowi, DPR?  Tentu bukan, adalah seluruh rakyat Indonesia yang akan dibebani ini semua,” jelasnya.


Pilihan kedua, menurutnya adalah pemungutan pajak. 
“Pajak di tengah kondisi pandemi Covid-19 akan mencekik rakyat dan tentu akan membebani secara keseluruhan rakyat,” terangnya.

Pilihan ketiga yang akan digunakan pembangunan ibu kota negara menurut Agung adalah kemungkinan dengan mencetak uang. “Cetak uang ini akan membebani rakyat lagi karena bisa terjadi inflasi,” jelasnya.

“Kenapa inflasi karena mata uang negeri ini berlandaskan fiat money, tidak punya nilai hanya uang kertas tidak ada landasan emas dan perak,” jelasnya lebih lanjut.

Agung juga menyampaikan 80% lebih ada kontribusi swasta dalam pembangunan ibu kota yang baru akan menimbulkan bahaya bagi Indonesia. “Kontribusi swasta dalam bentuk KPBU maupun swasta murni. Pertanyaannya, apa tujuan mereka datang? Tentu profit dan yang kedua yang sangat besar bahayanya investasi asing ini adalah kedaulatan negeri ini akan digadaikan,” bebernya. 

Pola Kapitalisme

Menurutnya, inilah model pembangunan dengan gaya kapitalisme. “Ini akan merugikan rakyat dan hanya memindahkan masalah dari jakarta ke kalimantan timur,” tegasnya.

Ia menilai ini pola kapitalisme yang melahirkan oligarki yang merusak dan perlu diganti. “Waktunya kita ganti sistem kapitalisme yang merusak ini dengan sistem baru yang memberikan rahmat untuk semesta alam, untuk seluruh manusia Muslim maupun non muslim dan itulah sistem Islam. Allahu Akbar!” pungkasnya.[]Raras
Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :