Mungkinkah Kisah Layangan Putus Lingkup Negara Disinetronkan? - Tinta Media

Sabtu, 15 Januari 2022

Mungkinkah Kisah Layangan Putus Lingkup Negara Disinetronkan?

Tinta Media - Terkait viralnya Sinetron ‘Layangan Putus’ yang mengharu-biru kisah sedihnya sehingga mampu mengeksploitasi perasaan kaum hawa yang terzalimi oleh sikap suami, Peneliti Pusat kajian Peradaban Islam, Gus Uwik berkomentar, mungkinkah  kisah layangan putus lingkup negara disinetronkan?

“Mungkinkah "kisah" Layangan putus lingkup negara akan disinetronkan? Seharusnya bisa. Bisa jadi akan lebih mengharu-biru. Bukan hanya menguras air mata hingga kering, kemungkinan juga akan menguras emosi hingga ketitik paling dalam,” tuturnya pada Tinta Media, Jumat (14/01/2022).

Gus Uwik menilai, kisah layangan putus   terpersonalisasi oleh negara yang menzalimi rakyatnya sendiri, selingkuh dengan para oligarki.

“Jika kisah layangan putus negara dengan rakyatnya jadi sinetron, tentu akan lebih meledak. Karena kisahnya hampir semua merasakan. Bukan hanya mengeksploitasi perasaan emak-amak, tapi juga semua kaum adam,” ungkapnya.

Ia mengungkap kisah pilu hubungan penguasa rakyat  yang terjadi di negeri ini dengan ungkapan berikut ini:

Semua rakyat terjamin semua kebutuhan sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan dan keamanannya. It's my dream penguasa. Bukan impian ologarki. Kenapa itu semua engkau berikan kepada oligark? Terlalu kamu penguasa...

Ini siapa? Nama-nama ini engkau kasih karpet merah ketika krisis. Mereka justru ngemplang dalam kasus BLBI. Ini siapa yang tercatat dalam kasus mega korupsi Jiwasraya, Asabri, dan lain lain. Mereka kamu kasih duit buat foya-foya. Terlalu kamu penguasa...

Engkau membuat kebijakan dan aturan sehingga para oligarki mampu menguasai asset tanah hingga sumber daya alam strategis. Mereka leluasa mengeruk keuntungan dari tambang emas, batu bara, minyak, gas bumi, nikel, hutan, laut, dll. UU Omnibus law Cipta Kerja buktinya. 

Sedangkan untuk rakyat engkau malah bebani dengan palakan pajak hampir di semua sektor. Kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat di tahun 2022 pada melonjak. Mulai listrik, gas, dan sembako. Sungguh, rakyat semakin sengsara. Oligark semakin berfoya-foya. 

Rakyat kecil engkau khianati. Seperti layangan putus. Engkau biarkan di pojok rumah sendirian. Berjuang untuk menghidupi kehidupannya sendiri dengan   potensi yang dimilikinya. Berjibaku dengan peluh dan lelah. 

Namun engkau asik "berselingkuh" dengan oligarki. Engkau makan siang bersama. Jalan-jalan bersama. Ke tempat wisata yang engkau janjian kepada rakyat. Yang ujungnya engkau justru menyerahkan semua penghasilan dan asset kepada oligarki. 

Ia berharap rakyat sadar jika selama ini sudah seperti layangan yang diputus oleh penguasanya. “Sungguh terlalu jika rakyat tidak merasa. Dan sungguh-sungguh terlalu kepada penguasa yang lihai dan licin menyembunyikan perilaku "layangan putus"nya sehingga rakyat tidak sadar dan tahu atas kezaliman penguasanya. Sadarlah wahai rakyat...,”pungkasnya. [] Irianti Aminatun





Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :