Tinta Media - Dilansir oleh CNBC Indonesia, India kembali diambang konflik sosial terkait ramainya isu kebencian terahadap salah satu agama, bahkan ada seruan melakukan genosida umat muslim di sana oleh kelompok ekstrimis Hindu.
"Jika 100 dari kita menjadi tentara dan siap untuk membunuh 2 juta muslim, maka kita akan menang .. melindungi India dan menjadikan negara Hindu," kata Anggota Senior Sayap Kanan Hindu. Partai Politik Mahasabha dalam sebuah video, dikutip dari CNN Internasional, Sabtu (15/1/2022).
Bukan hal yang pertama kali terjadi, konflik agama di India telah menyapa sejak Partai Nasionalis Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpin petahana Perdana Menteri Narendra Modi berkuasa. Peliknya, belum ada tindak lanjut dari pemerintah di negeri-negeri muslim untuk mengerahkan perlindungan dan pencegahan.
Umat Islam saat ini mengalami krisis keamanan di kawasan Internasional, serangan eksternal maupun internal masih sering datang. Bukan hanya soal muslim India, perang agama di Palestina, Suriah, Afghanistan, Myanmar, Uyghur dan beberapa kawasan lainnya beljm kunjung reda.
Islam sebagai agama mayoritas skala Internasional kehilangan eksistensinya, parahnya para pejuang yang menjauhkan umat Islam dari aqidah yang sesungguhnya tidak hanya dari orang-orang di luar Islam. Mereka melebur secara fisik maupun pemikiran.
Serangan pemikiran yang menyesatkan sejak masa kemunduran umat Islam semakin terpancar. Hingga dunia benar-benar menjadi gelap.
Saat ini diskriminasi terhadap agama sangat gencar ditiupkan, bahkan di Indonesia sekalipun. Kriminalisasi terhadap umat Islam yang menujukkan kerohaniaannya sudah menjadi hal yang lumrah. Para pelakunya dilindungi oleh undang-undang tak manusiawi. Nilai-nilai hukum yang katanya menjunjung tinggi agama dalam kehidupan hanya omong kosong belaka.
Perlu diingat bahwa Islam sebagai satu-satunya agama yang benar, yang diturunkan dengan sekumpulan hukum dari Tuhan Sang Pencipta sudah pantas mendapat posisi yang agung. Toleransi dalam agama bermakna untuk saling menghormati agama satu sama lain, tidak saling mengacau atau mencela.
Namun, bukti nyata sikap toleransi saat ini adalah sikap diam seribu bahasa ketika suatu peristiwa yang menyerang kaum muslim bermunculan.
Ini lah dampak dari tidak adanya institusi yang mampu melindungi kaum muslim. Hukum buatan manusia dengan tingkat berpikir yang sangat dangkal hanya mampu menyengsarakan manusia yang lainnya sebagai solusi tambal sulam. Padahal seharusnya, Allah SWT telah memerintahkan untuk senantiasa menjaga nilai-nilai agama.
Sejak Daulah Islam sebagai Ibu bagi kaum muslim dibunuh secara sadis oleh para kafir penjajah, kaum muslim hidup terbengkalai seolah tak ada harapan. Di kawasan konflik, mereka terus menerima peluru dan bom yang menghancurkan mereka dan wilayah sekitar. Meski begitu, aqidah yang menancap kuat di dada mereka tidak mudah pudar.
Apalah daya mereka yang disuap dengan ideologi asing yang geraknya pelan namun merusak hingga ke akar. Sampai mereka tak sadar sebagai bagian dari perusak agama mereka sendiri. Na'udzubillahi min dzaalik..
Oleh karena itu, yang dibutuhkan umat Islam saat ini adalah institusi yang sepaket dengan hukum dari Ilahi. Daulah Islam yang akan menaungi kesejahteraan bagi dunia, Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam yang akan menyungkil sistem kufur di dunia ini.
Karena Islam tidak hanya menjamin kesejahteraan bagi kaum muslim, tapi seluruh manusia dan makhluk hidup di bumi Allah ini. Wallahu'alam bii shawwab
Oleh: Asma Ramadhani
Santriwati SMAIT Al Amri