Tinta Media - Mengapa harus menulis opini sih? Pernah enggak pertanyaan tersebut singgah di dalam benak? Banyak kebaikan dan pahala bahkan pahala jariah yang insyaallah didapat bila menjadikan menulis sebagai uslub (cara) berdakwah dan berbagi ilmu sebagaimana diungkap dalam Tips Semangat Berdakwah Lewat Tulisan https://bit.ly/3t33t67. Namun yang jadi masalah, dari sekian banyak bentuk tulisan, mengapa harus opini? Nah, semoga beberapa alasan di bawah ini bisa diterima.
Pertama, media massa menerima tulisan opini dari pembaca bukan tulisan berita apalagi tulisan asal-asalan. Hampir semua ragam tulisan yang dimuat di media massa ditulis oleh kru (para jurnalisnya). Ya, Anda yang bukan bagian dari kru media tersebut juga diberi kesempatan menyampaikan sikap dalam rubrik yang khusus disediakan untuk pembaca, biasanya bernama rubrik opini, rubrik media pembaca, dan atau semisalnya. Melalui rubrik itulah kesempatan tulisan Anda dimuat oleh media.
Tentu bila dimuat media massa, peluang tulisan dibaca khalayak menjadi lebih besar lagi. Oleh karena itu menulis opini dan dikirim ke media massa menjadi uslub (cara teknis) yang sangat strategis dan patut dijadikan alasan. Ketersebarluasannya akan berlipat ganda bila sudah dimuat di media massa, Anda muat lagi di medsos.
Kedua, menunjukkan sikap Anda atas suatu informasi/fakta aktual. Menunjukkan sikap Anda berupa dukungan kepada kebaikan dan ketidaksetujuan kepada keburukan yang tengah faktual dan aktual terjadi di tengah masyarakat sangat penting dilakukan. Pasalnya, setiap Muslim diwajibkan melakukan amar makruf nahi mungkar. Menulis opini bisa dijadikan sebagai salah satu uslubnya.
Ketiga, sarana berbagi ilmu tentang suatu perkara yang Anda kuasai. Karena tulisan opini juga berfungsi untuk menjelaskan suatu perkara (what) maka Anda juga bisa mengamalkan ilmu tentang suatu perkara yang dikuasai kepada khalayak. Misal, Anda menguasai bahasan mengenai kewajiban menutup aurat dan berpakaian yang sesuai aturan Islam, maka bahasan tersebut bisa ditulis dalam tulisan opini.
Keempat, sarana berbagi ilmu tentang cara kerja (how to do) sesuatu yang Anda kuasai. Opini juga berfungsi untuk berbagi cara kerja, tips, langkah praktis suatu perkara yang dikuasai. Misal, bila Anda memiliki pengalaman/mengetahui kiat menggunakan kerudung dan jilbab yang trendi namun tidak melanggar hukum Islam. Itu juga bisa dijadikan opini.
Kelima, sarana berbagi berbagai faktor mengapa (why) harus melakukan sesuatu atau mengapa sesuatu itu bisa terjadi. Misal, Anda mendengar berbagai alasan mengapa Muslimah enggan menutup aurat dengan sempurna, enggan menggunakan kerudung dan jilbab. Anda juga tahu cara mematahkan dalih mereka itu. Anda bisa menuliskannya dalam bentuk opini.
Keenam, bila Anda bukanlah narasumber yang diwawancarai/diliput media massa sudah barang tentu Anda tidak dijadikan rujukan dalam penulisan berita terkait poin kedua hingga kelima. Jadi kalau bukan menulis opini dan mengirimkannya ke media massa, bagaimana caranya pendapat Anda tentang itu semua bisa dimuat di media massa?
Itulah enam alasan dari sekian banyak alasan yang tepat kiranya menjadikan menulis opini dan dikirim ke media massa sebagai uslub dalam berdakwah dan berbagi ilmu. Semoga tulisan opini Anda menjadi salah satu mata air amal jariah Anda dari ilmu yang bermanfaat. Aamiin.[]
Depok, 4 Jumadil Awal 1443 H | 7 Januari 2022 M
Oleh: Joko Prasetyo
Jurnalis