Tintamedia.web.id -- Indonesia merupakan salah satu negara yang jumlah penduduknya terbanyak. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia disebabkan karena tingginya angka kelahiran di setiap tahun. Maka, salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan menggalakkan program keluarga berkualitas (KB). Ini merupakan salah satu program yang digalakkan dalam Kampung KB, selain juga ada program pencegahan pernikahan dini, penurunan angka stunting, dan kegiatan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja.
Salah satu wilayah pedesaan yang ada di Kabupaten Bandung mendapatkan penghargaan dari pemerintah daerah provinsi Jawa Barat sebagai juara pertama dari lomba Kampung KB yang diadakan oleh Badan Kependudukkan & Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat. Kampung tersebut dinilai berhasil dalam program-program Kampung KB. Ini terlihat dari peran serta masyarakatnya dalam pengelolaan kampung, mulai dari suksesnya program KB, hingga mampu mengentaskan stunting pada tingkat zero (tidak ada) stunting. Kualitas keluarga meningkat sehingga taraf hidup masyarakatnya pun meningkat. Sebelumnya kampung ini merupakan daerah tertinggal karena lokasinya berada di pelosok pedesaan yang sangat terpencil.
Padahal, penilaian suatu daerah atau bahkan suatu kampung sebagai daerah yang taraf kehidupannya berkualitas, tentu harus dilihat secara keseluruhan, tidak hanya dari satu aspek kehidupan saja, semisal kemampuan keluarga memenuhi kebutuhan gizi karena jumlah anak yang hanya dua, sesuai program KB. Akan tetapi, perlu diperhatikan juga aspek yang lain, meliputi pemenuhan kebutuhan primer semisal sandang, pangan, dan papan. Juga kebutuhan mendasar, seperti pendidikan, kesehatan, dan keamanan, yang dirasakan oleh semua warga. Namun, sekadar pemenuhan terhadap kebutuhan-kebutuhan yang bersifat fisik tersebut pun, belum tentu menjadikan masyarakat benar-benar berkualitas.
Islam, sebagai agama yang dianut oleh mayoritas masyarakat Indonesia, justru menegaskan bahwa yang paling mulia di antara kalian (manusia) adalah yang paling bertakwa (lihat Qur'an Surat Al Hujurat; 13).
Ketika aspek ketakwaan ini hilang pada diri manusia, maka akan menimbulkan banyak permasalahan di tengah masyarakat, seperti masyarakat sekular yang hadir dalam kehidupan kita saat ini. Kebebasan menjadi hal yang dijunjung tinggi. Dalam pergaulan muda-mudi di tengah masyarakat, kebebasan yang mengarah kepada seks bebaslah yang mendorong terjadinya pernikahan dini, tetapi banyak yang berujung pada KDRT, bahkan perceraian.
Di sisi lain, maraknya pergaulan bebas pun yang menyebabkan hamil di luar nikah dan berakhir dengan aborsi. Ini merupakan fenomena akibat keengganan menikah karena impitan ekonomi dan beratnya tanggung jawab yang belum siap ditanggung oleh pelaku sehingga menjadikan moral masyarakat rusak.
Kehadiran anak yang lebih dari dua pun dalam sebuah keluarga dipandang sebagai beban, di mana pada saat yang sama banyak pasangan yang sulit memiliki keturunan. Sementara masalah gizi buruk yang menyebabkan kasus stunting, sesungguhnya ini justru merupakan bukti dari buruknya pemenuhan kebutuhan primer rakyat oleh pemerintah, akibat salah urus.
Distribusi kekayaan kacau hingga menumpuk di tangan orang-orang kaya yang minoritas, dan jumlah yang sedikit diperebutkan oleh mayoritas rakyat. Inilah realitas masyarakat sekuler-kapitalis, yang begitu memenuhi kepentingan para kapitalis dan memarginalkan kepentingan rakyat. Ketika muncul masalah ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup, rakyat malah diarahkan untuk menekan jumlah kelahiran mereka.
Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur'an surat Al- Qashash (28)- 77, yang artinya:
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaan dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain, sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi, sungguh Allah tidak menyukainya." Wallahu' allam bi' ash shawwab
Oleh: Yuli Shabira
(Sahabat Tinta Media)
Sabtu, 29 Januari 2022
Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.