Direktur FIWS: Inilah Penyebab Krisis Kazakhstan - Tinta Media

Senin, 17 Januari 2022

Direktur FIWS: Inilah Penyebab Krisis Kazakhstan

Tinta Media - Melihat situasi Kazakhstan yang tiba-tiba ricuh, Direktur FIWS (Forum on Islamic World Studies) Farid Wadjdi membeberkan penyebab terjadinya krisis hingga menimbulkan kericuhan tersebut. 

“Seperti diketahui, krisis ini memunculkan perlawanan dari rakyat Kazakhstan yang marah, disebabkan karena kenaikan harga LPG atau bahan bakar,” tuturnya dalam Kabar Petang: Meneropong Kerusuhan Mencekam di Kazakhstan, Senin (10/1/2022) di kanal YouTube Khilafah News.

Ia mengatakan, selain masalah kenaikan harga LPG ada masalah besar di negara Kazakhstan. “Ada problem yang akut di negara Kazakhstan ini. Mulai dari korupsi negara yang menguat demikian juga ada ketimpangan pendapatan dan kesulitan ekonomi yang terjadi. Semua ini diperparah oleh pandemi virus corona,” katanya.
Padahal menurutnya, Republik Kazakhstan termasuk salah satu negara yang kaya di Asia Tengah dengan kekayaan alam yang melimpah. Namun, hanya sedikit yang menikmati hasil kekayaan alam tersebut. “Diperkiraan lebih dari satu juta orang dari total 19 juta penduduk Kazakhstan hidup berada di bawah garis kemiskinan,” tuturnya. 

Ia mengatakan, terjadi inflasi per tahun mendekati 9%. “Demikian juga inflasi per tahun berjalan mendekati 9%. Tertinggi dalam lima tahun terakhir ini. Jadi, apa yang terjadi di Kazakhstan ini bisa kita simpulkan muncul dari krisis ekonomi dan politik,” katanya.

Ia juga mengungkapkan, meskipun secara de facto dan de jure Nursultan Nazarbayev tidak lagi berkuasa namun banyak pihak yang meyakini rezim sebelumnya masih berkuasa di balik layar. “Kita tahu bahwa pemerintah otokratik tiga dekade yang selama ini berkuasa, Nursultan Nazarbayev telah berkuasa sedemikian lama di negara ini. Nursultan Nazarbayev ini dikenal dengan pemimpin yang otoriter meskipun dianggap mampu menjaga stabilitas dan menarik investasi asing. Namun, hasil perekonomian kebanyakan hanya dinikmati oleh keluarga besarnya dan sekelompok kecil pejabat yang setia kepada Nazarbayev,” bebernya. 

Menurut Farid Wadji, hal tersebut turut menjadikan rakyat Kazakhstan marah. Lanjutnya, pemerintahan Khazakhstan saat ini masih dikendalikan oleh Nursultan Nazarbayev. “Meskipun dia telah mengundurkan diri pada tahun 2019 lalu pada usia 81 tahun dan menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada loyalisnya presiden saat ini Kassym-Jomart Tokayev. Namun, banyak pengamat yang menilai Nazarbayev masih mengendalikan negara ini di belakang layar,” imbuhnya. 

Ia mengatakan, masih ada persoalan yang belum selesai dari transisi politik saat ini. Ia kembali menegaskan, banyak pihak yang masih percaya rezim lama masih mengendalikan rezim baru hingga membuat rakyat Kazakhstan bertambah marah. “Perubahan yang mereka harapkan selama ini dengan pengunduruan diri Nazarbayev ternyata hanya sekedar kamuflase politik,” pungkasnya. [] Ikhty





Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :