Tinta Media - Terkait kebijakan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN), Pakar Ekonom Dr. Arim Nasim M.Si. mengungkapkan bahwa pemindahan ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sektor ekonomi.
"Hasil penelitian dari INDEF (Institute For Development of Economicts and Finance) ya, terkait dengan kajian makro dampak perpindahan ibu kota ya, terhadap ekonomi nasional maupun regional itu tidak ada peningkatan yang signifikan," jelasnya dalam interview khusus yang bertema 'Untuk Siapa Pindah Ibu Kota?' yang digelar channel YouTube Rayah TV, Kamis (20/1/22).
Menurutnya, dalam konteks peningkatan nasional, lanjutnya, pemindahan ibukota dalam jangka pendek menurut penelitian hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi 0,02%. "Karena mungkin ada pembangunan dan sebagainya. Dalam jangka panjang, ungkapnya, pertumbuhan ekonomi hanya 0%, artinya tidak ada dampak sama sekali,” ujarnya
Ia mengatakan, dampak lokal pembangunan IKN dibagi menjadi dua, dampak lokal pada pulau Kalimantan secara keseluruhan dan dampak lokal di Kalimantan Timur secara spesifik.
"Dampak secara ekonomi hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di pulau Kalimantan menurut INDEF, kajiannya itu hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek 6,8%. Jangka panjang itu 4,5%", paparnya.
Artinya, menurut Dr. Arim, dengan biaya sebesar 1.470 triliun, pembangunan ini tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan ekonomi. "Baik nasional maupun lokal," pungkasnya.[]Wafi