Menkes Undang Investor Asing Untuk Vaksin Baru, Ada Apa? - Tinta Media

Kamis, 16 Desember 2021

Menkes Undang Investor Asing Untuk Vaksin Baru, Ada Apa?


Tinta Media - Kebijakan vaksinasi untuk warga negara Indonesia yang memenuhi syarat, dicanangkan pemerintah sebagai salah satu usaha untuk menangani pandemi Covid-19. 

Sejumlah vaksin telah digelontorkan ke masyarakat. Nyatanya, pemerintah mengakui kurangnya pasokan vaksin untuk memenuhi jumlah populasi Indonesia yang hampir mencapai 270 juta jiwa. Lantas, terobosan yang dibuat Menkes adalah dengan mengundang para investor asing untuk turut andil dalam penyediaann n vaksin di dalam negeri.

Menkes Undang Investor Asing

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengundang investor asing untuk memproduksi vaksin mRNA di Indonesia. Ia mengakui bahwa Indonesia sempat kesulitan mengakses vaksin corona saat pandemi COVID-19 merebak. Bahkan, saat kasus corona melonjak beberapa waktu lalu, jadwal vaksinasi di Indonesia sempat kacau disebabkan negara produsen menghentikan distribusi bahan baku atau vaksin.

Budi menawarkan investasi berupa penanaman modal atau berbagi kecanggihan teknologi dalam memproduksi vaksin. Menurutnya, Indonesia sejatinya telah mampu menguasai teknologi vaksin yang menggunakan virus dan protein.

Budi juga membuka peluang bagi investor dalam pengembangan 14 jenis vaksin yang saat ini sudah beredar di dalam negeri. Ia berjanji, Indonesia bakal memberi keringanan, baik dari segi regulasi hingga insentif pajak dalam kerja sama pengembangan vaksin tersebut. (Kumparan.com/4 Desember 2021).

Hanya saja, terobosan Menkes ini membawa pada sejumlah pertanyaan, kenapa justru investor asing yang dilibatkan dalam pengadaan vaksin dalam negeri? Apakah hal ini tidak menyebabkan bahaya bagi kedaulatan serta keselamatan negeri sendiri?

Menjadi Negara Independen

Sebagai negara besar dengan populasi mencapai 272 juta jiwa lebih, tentu Indonesia membutuhkan vaksin dalam jumlah yang besar pula. Pada November 2021, tercatat sebanyak 1,69 juta masyarakat Indonesia telah menerima vaksin, baik itu dosis pertama, kedua, dan ketiga. Angka ini masih jauh dari target Indonesia dalam sasaran vaksinasi Covid-19 terhadap warganya hingga akhir tahap vaksinasi nanti, yakni sebanyak 208.265.720 dosis.(depok.pikiran-rakyat.com/25 November 2021)

Angka inilah yang menjadikan pemerintah melalui menkesnya menarik investor asing guna bekerja sama dalam upaya pemenuhan pencapaian target vaksinasi. Tujuannya adalah untuk memenuhi pasokan kebutuhan vaksin sehingga target capaian vaksinasi bisa diraih dengan murah.

Hanya saja, timbul satu pertanyaan dari apa yang dilakukan oleh Menkes, mengapa harus investor asing? Seakan ini adalah sebuah sektor yang bisa dibisniskan. Tidak bisakah mencukupi kebutuhan ini dengan memaksimalkan sumber daya dalam negeri, baik itu sumber daya alam atau pun sumber daya manusia? 

Indonesia adalah satu negara dengan sumber daya alam yang sangat melimpah.
Sudah menjadi tugas dan amanah pemerintah untuk melakukan pengaturan guna pemenuhan kebutuhan dasar rakyatnya. Justru ketika negara tidak mampu, hal ini hanya akan menampakan kelemahan negara dalam pengurusan urusan rakyatnya.

Dibukanya peluang asing untuk masuk ke dalam negeri tentu hanya akan membuka kran ketergantungan kita pada asing, serta menambah intervensi asing pada pengaturan dalam negeri. Alih-alih menjadi negara yang independen, Indonesia akan semakin mudah untuk dikuasai oleh pihak asing. 

Negara Independen adalah satu negara yang berdaulat dan mampu mengatasi segala persoalan yang ada di dalam negerinya sendiri tanpa bantuan dari luar negeri. Kemampuan independensi ini tentu dapat dicapai dengan memaksimalkan segala potensi yang dimiliki dan tidak serta merta selalu menengok keluar setiap ada persoalan.

Masih sangat jauh teraihnya impian menjadi negara Independen. Banyaknya tekanan asing dalam pengaturan urusan dalam negeri semakin menunjukan masih tidak bisanya Indonesia tumbuh dan berkembang menjadi satu negara yang independen, tak membutuhkan negara lain yang notabene hanya ingin mengambil keuntungan semata dari negara ini.

Inilah yang terjadi ketika semakin jauh kita meninggalkan aturan dari Allah Swt. Bukan kehidupan yang makmur yang didapatkan, tetapi penuh intervensi asing. Sebagaimana apa yang disebutkan Allah Swt.  dalam surat Taha ayat 124 yang berbunyi, 

"Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.”


Oleh: Rochma Ummu Arifah




Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :