Melawan Moderasi dengan Islam Kaffah - Tinta Media

Selasa, 21 Desember 2021

Melawan Moderasi dengan Islam Kaffah



Tinta Media — Narasi moderasi gencar digaungkan. Narasi ini menyasar umat Islam sebagai populasi terbanyak negeri ini, seakan ingin dipalingkan dari ajaran Islam yang benar dan mendasar. Umat diajak untuk menerima ajaran Barat dalam balutan moderasi.

Bahaya Moderasi 

Yang dimaksud dengan moderasi Islam adalah segala upaya untuk melunakkan ajaran Islam dengan tujuan agar umat menerima nilai-nilai sekularisme dan liberalisme. Moderasi beragama menjadi strategi terakhir Barat untuk menghancurkan Islam dan kaum muslimin setelah Barat menghadapi kekalahan demi kekalahan dalam peperangan fisik melawan kaum muslimin.

Secara makna, yang dimaksud moderat adalah orang yang menerima pluralisme, merelatifkan kebenaran agama, memandang semua agama memiliki nilai-nilai kebenaran yang sama yang dapat diakui bersama. Padahal, pluralisme ini sudah difatwakan keharamannya oleh MUI. Moderat ini mengarahkan kita untuk menerima bahwa semua agama itu benar.

Dengan upaya moderasi ini, umat akan dikacaukan pemahamannya mengenai syariat Islam. Dibuatlah aneka macam argumen untuk membelokan syariat dari tujuan yang sebenarnya. Misalnya adalah makna riqab (budak) dari golongan penerima zakat yang saat ini dialihkan kepada para korban kekerasan seks. 

Tak hanya itu, narasi moderasi ini juga dikaitkan erat dengan pemaknaan jihad yang dijauhkan dari makna perang karena dianggap tak memiliki nilai kemanusiaan. Jihad hanya dikaitkan dengan urusan bersungguh-sungguh dalam mengerjakan segala hal.

Dua hal ini hanya contoh kecil bagaimana upaya moderasi yang digaungkan di negeri ini. Setelah memiliki pemahaman yang kacau akan agamanya sendiri, umat Islam juga akan digiring pada pemahaman untuk menyesuaikan syariat dengan waktu sekarang dan dengan nilai-nilai yang lain, terutama nilai Barat. Misalnya mengenai syariat jilbab dan kerudung yang saat ini dianggap tak lagi relevan untuk kehidupan masa kini. Syariat ini hanya berlaku di masa lalu atau pun hanya untuk masyarakat Arab saja. 

Target moderasi beragama ini tentu saja adalah umat Islam yang memiliki pemahaman belum sempurna mengenai agamanya. Sedangkan, mayoritas umat saat ini memang digiring pada pemahaman yang belum sempurna itu. Lemahnya pemahaman akan membuat umat mudah bingung.

Upaya moderasi ini juga mengarah pada tujuan terbentuknya Islamofobia pada umat. Umat dibuat tak bangga akan syariat agamanya sendiri. Umat dibuat untuk memberikan seribu alasan untuk mendeskriditkan ajarannya sendiri sehingga tujuan moderasi ini semakin dekat pada perwujudannya.

Berislam Kaffah

Moderasi beragama ini hanya bisa dilawan dengan berislam secara kaffah. Umat harus dibuat sadar akan keberadaannya sebagai kaum muslimin. Umat harus kembali pada pemahaman utuh mengenai syariatnya. Jangan sampai, umat termakan oleh rayuan sesat setan dalam memalingkannya dari pengajaran Allah sebagaimana yang disebutkan di surat Az-Zukhruf ayat 36-37, yang artinya berbunyi, 

“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sungguh, mereka (setan-setan itu) benar-benar menghalang-halangi mereka dari jalan yang benar, sedang mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.”

Dengan pemahaman yang benar, tepat, dan menyeluruh, umat akan memiliki hujjah atau argumen dalam menangkal arus moderasi ini. Umat dapat dengan jeli melihat mana yang benar dan mana yang salah sehingga kekacauan pemikiran dapat dijauhkan dengan mudah. 

Ini karena Islam kaffah akan mengajarkan pada umat untuk memahami syariat dengann benar secara menyeluruh, bukan parsial atau yang disesuaikan dengan ajaran lain yang bukan berasal dari Islam. Untuk itu, sangat penting untuk benar-benar mengajak umat berislam kaffah saat ini. Selain menangkal moderasi, umat akan mampu memahami syariat dengan benar dan menyeluruh. Insyaallah.

Oleh: Rochma Ummu Arifah
Sahabat Tinta Media




Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :