Gus Uwik: Bela Negara Sebatas Jargon dan Pemanis Bibir Pejabat - Tinta Media

Senin, 27 Desember 2021

Gus Uwik: Bela Negara Sebatas Jargon dan Pemanis Bibir Pejabat


Tinta Media - Peneliti Pusat Kajian Peradaban Islam Gus Uwik menyatakan bahwa saat ini bela negara hanya sebatas jargon dan pemanis bibir para pejabat. "Bela negara saat ini hanya sebatas jargon dan pemanis bibir para pejabat semata,” tuturnya kepada Tinta Media, Rabu (22/12/2021). 

Menurutnya, para pejabat yang bilang “Aku Pancasila dan Aku Anti Korupsi" tetapi justru yang menggarong bansos Covid untuk rakyat. “Mereka pula yang menggarong BLBI. Mereka pula yang mafia hukum sehingga buronan BLBI bisa bebas lenggang kangkung," ujarnya.

Gus Uwik kesal dengan para pejabat yang menuntut rakyat  mati-matian membela negara, namun justru mereka sendiri yang merusak negara. 

"Mereka yang teriak ‘demi rakyat’ namun mereka pula yang memanfaatkan kekuasaan dan jabatannya untuk kepentingan bisnisnya. Sungguh merana nasib rakyat. Tergencet oleh bisnis PCR," ungkapnya. 

Ia mengatakan, para pejabat hitam tersebut menciptakan "pseudo" musuh bersama untuk menutupi bobroknya mereka dan mengalihkan perhatian rakyat. Menuduh syariah dan khilafah sebagai biang rusaknya tatanan yang ada.

"Tidak pernah ada dalam catatan hukum, pejuang khilafah yang korupsi dana bansos, bisnis PCR, korupsi ASABRI/BLBI/dll serta perbuatan bejat lainnya," paparnya.

“Sungguh terlalu. Mereka yang merusak, mereka cuci tangan sambil lempar getahnya ke orang lain,” imbuhnya.

Menurutnya, perbuatan bejat tersebut rata-rata dilakukan oleh orang yang teriak-teriak ‘bela negara’, ‘demi negara/bangsa’, saya Pancasila’, ‘saya NKRI’, ‘saya Bhinneka’, dan lain-lain. “Sungguh ironi,” sesalnya.

Gus Uwik menilai aktivitas menyadarkan orang agar sholat, tidak zina, tidak riba, tidak korupsi, itu bukan merusak negara namun itu bentuk bela negara dalam makna sekarang.

Ia melihat bela negara saat ini mendapat ujian. “Diplintir dan ditunggangi oleh oligarki dan kelompok sekuler radikal untuk kepentingan perut mereka sendiri. Yang tidak sejalan direkayasa dan dibuat menjadi musuh negara. Sungguh jahat dan sadis. Demi uang dan jabatan menghalalkan segala macam,” pungkasnya.[] Reni Adelina


Rekomendasi Untuk Anda × +

Bagikan artikel ini

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini.

Artikel Menarik Lainnya :