Tintamedia.web.id --Menanggapi pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Quomas dalam pembukaan AICIS 2021 yang menyebutkan bahwa pentingnya rekontekstualisasi Islam demi menjaga harmoni, Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto (UIY) menilai harmoni bukan tujuan dari dakwah.
"Dakwah memang berharap tercapai harmoni, tapi harmoni itu bukanlah tujuan dari dakwah," tuturnya dalam acara Fokus Live: Kontekstualisasi Fikih, Adakah? Ahad (31/10/2021) di kanal YouTube UIY Official.
Menurutnya, aktivitas dakwah justru berpotensi menimbulkan gejolak. Pada masa Rasulullah pun sempat terjadi gejolak saat dilakukan dakwah.
"Sebagaimana yang terjadi dimasa Nabi dulu, timbul gejolak. Kenapa? Karena Nabi mengatakan La ilaha illallah. Sementara di Mekah sudah lama diyakini La ilaha illa Latta, Uzza, Manat," ungkapnya.
UIY menilai, ukuran dakwah bukan soal harmonisasi tapi benar atau salah. Bahkan, jika dengan dakwah kemudian menimbulkan gejolak, maka itu merupakan hal yang wajar.
"Jadi, ukurannya seharusnya bukan soal harmoni. Ukurannya itu benar atau tidak. Kalau benar kemudian menimbulkan gejolak itu wajar. Yang namanya praktik salah kemudian diluruskan. Ada yang menerima atau menolak," pungkasnya. [] Ikhty