Tintamedia-- Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Dr. H. Eggi Sudjana Mastal mengajukan protes keras atas adanya narasi yang mengaitkan kotak amal dengan jaringan terorisme.
"Saya mengajukan protes keras atas adanya narasi mengaitkan kotak amal dengan jaringan terorisme,” tegasnya saat menjadi narasumber dalam dialog di tvONE Selasa (9/11/2021).
Ia menduga, adanya narasi mengaitkan kotak amal sebagai sumber dana teroris adalah bagian dari skenario jahat untuk menyudutkan Islam. “Skenario jahat itu berulang pada penangkapan Ustaz Farid Ahmad Okbah yang disebut mendirikan partai dakwah untuk menjadi tempat perlindungan jaringan Jamaah Islamiyyah,” sesalnya.
Ia juga menjelaskan, narasi yang dibuat oleh densus 88 sebenarnya tidak nyambung, dan terlihat amat jelas dipaksakan. "Kotak amal dipaksa dikaitkan dengan jaringan terorisme. Padahal kesimpulan diskusi di tvONE tersebut bahwa terorisme itu tidak beragama karena bisa dilakukan oleh siapa saja bahkan yang tidak beragama sekalipun," ujarnya.
Menurutnya, teror terbesar di negeri ini adalah perampokan dana bansos untuk pandemi yang dilakukan oleh menteri dari kader PDIP. Selain itu, teror selanjutnya adalah mengumpulkan pundi-pundi rupiah dalam bisnis PCR.“Mereka meraup keuntungan besar mencapai puluhan triliun dan korbannya adalah rakyat. Mengapa Pemerintah berbisnis dengan rakyatnya sendiri?" ungkapnya.
Terakhir, ia menegaskan, dakwah adalah ajaran Islam yang mulia. “Setiap umat Islam diwajibkan berdakwah. Narasi dakwah dikaitkan dengan terorisme, sungguh mengecewakan dan tuduhan sadis terhadap ajaran Islam," pungkasnya.[] Nur Salamah