Tintamedia.web.id-- Direktur Pamong Institute Roky Almaroky @wadipress_roky_almaroky menilai pemberian nama jalan di suatu negara dengan tokoh dari negara lain yang menjalin kerjasama hanyalah formalitas yang tidak memiliki poin penting.
“Ini menjadi unik kalau bentuk kerja sama negara dikaitkan dengan nama jalan. Menurut saya, itu bukan sesuatu yang musti dilakukan. Secara substansi tidak dapat sebenarnya. Karena itu lebih banyak pada formalitas atau hanya sekedar tampilan tempat. Tapi inti dari kerjasamanya apa? Tidak menjadi point penting,” ujarnya dalam Bincang Bersama Sahabat Wahyu: Tolak Nama Jalan Attartuk, Tokoh Sesat Pengkhianat Umat Selasa(2/11/2021) di kanal YouTobe Jakarta Qolbu Dakwah.
Menurutnya, hal itu justru akan merusak nilai keunikan pada negara tersebut. “Sebenarnya kalau mau kerjasama itu mestinya point penting yang didapatkan itu apa? Bukan sekedar tampilan nama-nama ditaruh di negara. Itu justru mengganggu keunikan negara lain. Apa urusannya?”
Wahyudi menilai, poin penting dari kerjasama adalah benefit yang saling menguntungkan.
“Bentuk kerjasama itu kan bisa diatur yang paling penting itu benefit kerjasamanya apa? Apakah memang bisa diambil kerjasama dalam bentuk pendidikan, tukar menukar mahasiswa, tukar menukar budaya, atau perdagangan yg saling menguntungkan?” ujarnya.
“Bukan kerja sama yang satu untung, yang satu rugi. Itu bukan kerjasama yang baik,“ tandasnya. [] Raras