Tintamedia.web.id --Peneliti Forum Analisis dan Kajian Kebijakan untuk Transparansi Anggaran (FAKKTA) Muhammad Ishak, menilai pemerintah tidak memiliki strategi yang jitu untuk mengurangi angka pengangguran.
"Sampai sekarang, pemerintah tidak memiliki suatu strategi yang jitu untuk mengurangi angka pengangguran," tuturnya dalam Kabar Petang: Rakyat Jungkir Balik Cari Kerja, Pertanda Pemerintah Gagal, Selasa (09/11/2021) di kanal YouTube Khilafah News.
Menurutnya, kebijakan pemerintah kurang kuat untuk mendorong penyerapan tenaga kerja. “Pemerintah lebih cenderung mendorong masuknya investor asing untuk berinvestasi di Indonesia dan tidak berupaya menghidupkan investasi domestik yang digerakkan oleh masyarakat lokal,” ungkapnya.
Ishak menilai, investasi asing yang awalnya diharapkan dapat menyerap tenaga kerja ternyata cenderung menggunakan tenaga kerja asing. Walhasil, jumlah pengangguran di pusat-pusat investasi masih cukup tinggi meski jumlah investasi naik.
"Ini saya kira persoalan yang perlu diselesaikan oleh pemerintah," pungkasnya. [] Alfiah