Tintamedia.web.id -- Menanggapi video viral dari (seorang yang diduga) Buya Syakur yang meragukan shahabat Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dalam periwayatan hadits, Mudir Ma’had Khadimus Sunnah Bandung Ajengan Yuana Ryan Tresna (YRT) @yuanaryantresna menegaskan bahwa tuduhan tersebut adalah narasi kebencian lama yang argumentasinya tidak proporsional.
"Narasi kebencian. Saya ingin tegaskan bahwa tuduhan tersebut adalah narasi lama para pengkaji ketimuran (Islam) dari Timur dan Barat. Gagasan Abu Rayyah termasuk yang paling menonjol," tulisnya dalam akun telegramnya t.me/yuanaryantresna, Rabu (3/11/2021).
Ajengan YRT mengungkapkan, kritikan Abu Rayyah didukung kuat oleh kalangan orientalis dan kaum syiah. "Kritik Abu Rayyah ini ternyata tidak sendirian, ia mendapat dukungan kuat dari kalangan orientalis. Mereka yang dikenal ahli ketimuran ini saling menguatkan argumentasi mereka dalam upaya meragukan kualitas intelektual dan kepribadian Abu Hurairah. Demikian pula kaum Syiah di Timur seakan berpandangan sama dengan Abu Rayyah dan kaum orientalis itu dalam menilai Abu Hurairah," ujarnya.
Ia berpendapat bahwa argumentasi kalangan orientalis ini tidak proporsional. "Kalau dikaji, argumentasi yang digunakan mereka tidak proporsional dan bertentangan dengan teori-teori ilmu hadits yang dirumuskan oleh ulama hadits. Juga tidak relevan dengan kenyataan yang tercermin dari sikap hidup Abu Hurairah," terangnya.
Ia menilai, kritik kalangan orientalis terhadap pribadi dan peran Abu Hurairah dalam meriwayatkan hadits bukan kritik ilmiah melainkan hanya kebencian atas pribadi Abu Hurairah.
“Agar kredibilitas shahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits itu jatuh," pungkasnya.[] Imas